VIRAL : Puluhan Sapi Mati Keracunan Di Perkebunan Sawit
RADAR LAMPUNGTV : Informasi ini merupakan peringatan bagi seluruh pemilik hewan ternak dan pemilik perkebunan di Provinsi Lampung dan dimanapun berada
Puluhan sapi terpaksa disembelih karenaterkena racun rumput yang ditaburkan di areal perkebunan sawit
Aksi pembantaian lembu secara massal itu terjadi di perkebunan sawit milik salah satu perusahaan swasta di Sumatera Utara.
Sebelum dipotong/ kondisi sapi sungguh mengenaskan.
Sapi tergeletak dan tergelepar di areal perkebunan kelapa sawit.
Peristiwa keracunan dan penyembelihan missal ini disiarkan secara langsung di akun Facebook milik Rita Harahap, pada Rabu 26 Mei 2021, siang.
Dari reportase siarang lansung tempat kejadian perkara diduga dilakukan dari kebun atau pringgan PT Padasa Enam Utama, Sumatera Utara.
Awalnya, warga melihat beberapa ekor lembu menggelepar di sela sela kebun sawit.
Informasi ini cepat berkembang. Semua pemilik lembu berdatangan untuk melihat dan menyelamatkan lembu dengan cara memotongnya
Sejumlah warga dan pemilik terus memasuki perkebunan mencari lembu yang masih selamat.
Bahkan ada warga mencoba menyelamatkan bayi sapi dalam kandungan lembu betina yang sudah mati.
Suasana kian riuh. Sejumlah pemilik sapi tampak shock dan menagnis sejadi jadinya.
Untuk diketahui, warga sekitar sudah terbiasa menggembalakan dengan cara melepas sapi di kawasan perkebunan.
Terjadi simbiosis mutualisme, sapi atau lembu memakan rumput di kebun sementara kotoran sapi bisa menjadi pupuk organik.
Warga mengharapkan agar pihak kepolisian menyelidiki dan mengungkap aksi tidak terpuji ini.
Dari hitung hitungan kasar, nilai kerugian mencapai ratusan juta rupiah dengan asumsi satu sapi dihargai dengan nilai rata rata 20 juta rupiah.
Unggahan siaran langsung di media social ini mendapatkan 7 ribu lebih komentar ribuan ribu lebih apresiasi like dan 12 ribu kali dibagikan
Banyak komentar menuding peristiwa ini adalah konflik antara perusahaan dan warga.
Perusahaan menolak ada lembu atau sapi yang digembalakan di kebun sawit.
Sedangkan warga berkeras, melepaskan sapi di perkebunan karena keberadaan warga lebih awal atau lebih lama dibandingkan perusahaan.
Informasi dan Berita Lainnya Simak di Website : https://radartvnews.com
Follow akun twitter kami : @radarlampungtv
Follow akun instagram kami : @radarlampungtv
Follow akun facebook kami : @radartvlampung
source
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: