Noda Program MBG, Ini Deretan Kasus Keracunan Makanan se-Indonesia

RADARTVNEWS.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah sebagai solusi peningkatan gizi pelajar nasional tengah menuai perhatian setelah munculnya sejumlah kasus keracunan di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun 2025. Hingga pertengahan Mei, dilaporkan sedikitnya 1.315 siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program tersebut.

1. Insiden Terbesar Terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat (11 Mei 2025)

Sebanyak 210 pelajar dari jenjang pendidikan TK hingga SMP dilaporkan mengalami gangguan kesehatan berupa mual, muntah, dan diare usai mengonsumsi makanan MBG. Dari jumlah tersebut, 22 siswa harus menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan sisanya ditangani secara rawat jalan. 

Hasil uji laboratorium mengungkap bahwa makanan tersebut tercemar bakteri Escherichia coli dan Salmonella, yang menjadi penyebab utama insiden ini.

2. Cianjur Ditetapkan sebagai KLB (21 April 2025)

Di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kasus serupa menimpa 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1, dengan total 176 warga yang terdampak. 

Makanan dari program MBG yang juga disajikan dalam sebuah acara keluarga diduga menjadi pemicu keracunan massal. Pemerintah daerah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

3. Makanan Tak Layak Konsumsi di Bombana, Sulawesi Tenggara (23 April 2025)

Di SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, puluhan murid mengalami mual dan muntah setelah mencium bau menyengat dari makanan MBG yang dibagikan. 

Dari 1.026 paket makanan, sebanyak 53 kotak dinyatakan tidak memenuhi standar konsumsi, berdasarkan pemeriksaan instansi terkait.

4. Keracunan Ringan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (18 Februari 2025)

Sebanyak 29 siswa dari SD Katolik Andaluri mengalami gejala keracunan ringan. Seluruh siswa segera memperoleh penanganan medis dan kondisinya dapat segera dipulihkan tanpa komplikasi lanjutan.

5. Kasus di Sukoharjo, Jawa Tengah (16 Januari 2025)

Di SDN Dukuh 03, Sukoharjo, 10 siswa mengeluhkan sakit perut dan mual setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Beruntung, gejala yang dialami bersifat ringan dan dapat ditangani oleh Puskesmas tanpa perlu rawat inap.

Sumber: