Radartvnews.com - BPOM kembali memutuskan untuk menarik 67 obat ranitidin dari pasaran. Putusan ini menyusul dengan temuan NDMA atau bahan yang diduga memicu kanker dalam obat maag dan asam lambung ini.
Plt. Kepala BPOM Bandar Lampung Tri Suyarto membenarkan hal ini, menurutnya 67 obat tersebut terdiri dari sirup, injeksi dan tablet. Adapun obat ranitidin yang ditarik yakni:
1. Ranitidin cairan injeksi 25 mg/ml pemegang edar izin PT Phapros Tbk
2. Zantac cairan injeksi 25 mg/ml pemegang edar izin PT Glaxo Wellcome Indonesia
3. Rinadin sirup 75 mg/5 ml pemegang edar izin PT Global Multi Pharmalab
4. Indoran cairan injeksi 25 mg/ml pemegang edar izin PT Indofarma
5. Ranitidin cairan injeksi 25 mg/ml pemegang edar izin PT Indofarma
6. Ranitidin Hcl tablet salut selaput 150 mg/ml pemegang edar PT Pharos Indonesia
7. Contranin tablet salut selaput 150 mg pemegang edar izin PT Armoxindo Farma
8. Radin tablet salut selaput 150 mg pemegang izin edar PT Dexa Medica
9. Ranitidin Hcl tablet salut selaput 150 mg pemegang izin edar PT Dexa Medica
Pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia Lampung, meminta kepada seluruh anggotanya untuk menghentikan penjualan ranitidin.
Sementara itu, produsen obat diberikan waktu 80 kedepan untuk menarik semua obat yang diguga dapat memicu kanker, penarikan terhitung 9 Oktober 2019. (hen/rie)