Kenaikan BBM Senyap, Mahasiswa Tuding Pemerintah Tidak Sehat

Kamis 29-03-2018,19:03 WIB
Reporter : redaksirltv
Editor : redaksirltv

radartvnews.com- Kebijakan Pemerintah Indonesia menaiki harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) menuai aksi protes Mahasiswa. Dengan mendorong motor dan  membawa poster serta spanduk berisikan kecaman terhadap pemerintah, mahasiswa yang tergabung dalam BEM serta Keluarga besar UNILA  menyuarakan pemerintah untuk menurunkan harga BBM khususnya pertalite. Kordinator aksi Tiyasz Ariansyah dalam orasinya di tugu Adi Pura Bandar Lampung (29/3) menyampaikan peryataan sikap kekecewa  kepada pemerintah Presiden Joko Widodo yang menaikan harga BBM secara diam diam dan tidak disampiakan kepada masyarakat. Tahun 2018 Pertalite 2 kali mengalami kenaikan harga, sekarang pertalite menjadi dijual Rp 8000 / liter sebelumnya hanya Rp 7700., sedangkan Pertamax Rp 8.700 /liter menjadi Rp 9000 /liter. “selama januari pemerintah sudah menaikan harga sudah dua kali, ini menyengsarakan rakyat,” ujar Tiyasz. Hal senada juga diiungkapkan oleh presiden BEM Universitas Lampung Muhammad Fauzul Adzim, menyatakan dampak kenaikan BBM terjadi di masyarakat yang berujung kenaikan harga bahan pokok. “kenaikan harga BBM akan memicu kenaiikan harga bahan pokok lainya, sebaiknya pemerintah juga mementingkan kepentingan rakyat, pemerintah juga harus transparan dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat, saat inni pemerintah kita tidak sehat,” ujar Fauzul. Ratusan mahasiswa juga mendesak pemerintah menurunkan harga BBM massa juga mendesak kepada pemerintah, mahasiswa akan terus turun kejalan sampai harga BBM kembali turun.(lds/san)  

Tags :
Kategori :

Terkait