RADARTVNEWS.COM- Seekor bayi panda raksasa lahir di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Bogor. Ini merupakan kelahiran panda pertama yang terjadi di Indonesia, dan menjadi pencapaian besar setelah kerja sama konservasi yang berlangsung hampir satu dekade antara Indonesia dan China.
Bayi panda tersebut adalah hasil dari pasangan panda raksasa yang dibawa dari Tiongkok pada 2017, yakni induk betina Hu Chun dan pejantan Cai Tao. Kedua panda ini sebelumnya telah lama berada di fasilitas konservasi TSI untuk upaya berkembang biak yang intensif. Kelahiran bayi panda ini pun dipantau oleh tim medis dan staf konservasi dengan perhatian penuh karena tingkat reproduksi panda sangatlah rendah secara alami.
BACA JUGA:Tersisa Dua Ekor, Badak Kalimantan Hadapi Ancaman Kepunahan
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan nama resmi kepada bayi panda itu, yaitu “Satrio Wiratama”, yang akrab dipanggil Rio. Nama ini dipilih sebagai simbol keberanian, ketangguhan, serta harapan Indonesia dalam upaya pelestarian spesies yang kini terancam punah.
Dalam pernyataannya, pihak Istana menyampaikan bahwa nama tersebut mewakili semangat dan komitmen kuat terhadap pelestarian dan kerja sama internasional, khususnya antara Indonesia dan China yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Bayi panda lahir setelah melalui proses reproduksi yang rumit. Panda betina hanya memiliki masa subur yang sangat singkat dalam setahun, sehingga pemantauan hormon dan perilaku menjadi hal yang sangat penting. Proses ini dilakukan dengan bantuan ahli veteriner serta kolaborasi teknis dengan mitra dari luar negeri untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
BACA JUGA:Raksasa Lembut, Ikon Satwa Liar Sumatera Yang Perlu Dilindungi
Tim konservasi TSI memastikan bayi panda dan induknya mendapatkan perawatan intensif sejak detik pertama kelahirannya. Dalam fase awal kehidupannya, Rio masih menjalani pengawasan ketat, termasuk pemantauan kesehatan, nutrisi, dan perkembangan motorik. Pihak taman safari menyatakan bahwa bayi panda tersebut menunjukkan kondisi stabil dan terus berkembang dengan baik.
Kelahiran Satrio menunjukkan hasil kerja sama lintas negara di bidang konservasi satwa langka. Panda raksasa merupakan simbol diplomasi yang sering dikaitkan dengan hubungan China dan negara mitra dalam upaya konservasi. Kelahiran ini menunjukkan bahwa kerja sama yang konsisten dapat menghasilkan prestasi nyata dalam upaya perlindungan spesies terancam punah.
Berita kelahiran bayi panda di Indonesia ini disambut gembira oleh masyarakat serta penggemar satwa di dalam negeri. Banyak pihak berharap momentum ini menjadi titik awal bagi peningkatan program konservasi di Indonesia, baik untuk panda maupun spesies lain yang membutuhkan perlindungan intensif.
Lebih jauh, kelahiran ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap pendidikan konservasi dan pentingnya menjaga keseimbangan alam demi generasi masa depan.