Buntu Tak Ada Anggaran, Pemkab Tulang Bawang Tak Bisa Angkat Honorer R4 Jadi PPPK Paruh Waktu

Senin 22-09-2025,16:54 WIB
Reporter : Zainal Arizin / Tim
Editor : Hendarto Setiawan

MENGGALA, RADARTVNEWS.COM – Lepas dari mulut buaya masuk mulut harimau. Pepatah ini cocok menggambarkan nasib tenaga teknis atau honorer R4 di Kabupaten Tulang Bawang.

Berkali-kali ganti bupati tak juga ada yang memikirkan nasib guru honorer. Padahal naiknya Qodartul Ikhwan menjadi Bupati Tuba tak lepas dari peran orang-orang cilik.

Pil pahit harus dirasakan para tenaga teknis atau honorer R4 di Kabupaten Tulang Bawang.

Aspirasi mereka agar segera diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu nampaknya belum dapat terealisasi dalam waktu dekat.

Pemkab Tuba berbeda dengan pemda lain yang peduli mengangkat honorer R4. Dengan dalih buntu atau kantong kering (kanker) alias keterbatasan anggaran ditambah sedang dalam kondisi efisiensi menjadi alasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang belum dapat mewujudkan aspirasi honorer R4 dalam waktu dekat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulang Bawang Ferli Yuledi kepada Radar Lampung, Senin 22 September 2025.

Menurutnya, pemerintah daerah belum dapat mengakomodir aspirasi para honorer R4 karena berbagai alasan dan kondisi keuangan daerah saat ini.

"Untuk sementara belum bisa kita akomodir dikarenakan berbagai alasan. Terkait anggaran pemda yang terbatas dan kita sedang dalam efisiensi," kata Bing -- sapaan akrab Ferli Yuledi. 

Sekdakab menyampaikan bahwa hasil tersebut muncul pasca pertemuan pemerintah daerah dengan perwakilan tenaga teknis R4 beberapa waktu lalu. 

Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari aksi damai yang dilakukan ratusan honorer R4 di Kantor Bupati Tulang Bawang pada Agustus lalu. 

Diberitakan, ratusan tenaga honorer R4 dari tenaga medis dan guru melakukan aksi damai di Kantor Bupati Tulang Bawang pada Hari Kemerdekaan RI ke-80, Minggu 17 Agustus 2025.

Diketahui, kategori R4 adalah honorer yang tidak terdata di BKN sehingga sebelumnya tidak punya jalur resmi ke ASN.

Ratusan honorer R4 tersebut menuntut kejelasan nasib mereka. Salah satunya dengan cara membentangkan spanduk-spanduk. 

Beberapa spanduk tersebut bertuliskan "Menuntut Kejelasan Seluruh R4 Kabupaten Tulang Bawang. Nasib diujung tanduk. Jerit payah tidak dihargai hanya dianggap angin lalu".

Ratusan honorer R4 tersebut datang ingin menyuarakan nasib mereka dan berharap dapat diajukan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

Kategori :