3.Indonesia: Potensi yang Mulai Terlihat
Meski belum sebesar di Eropa atau Amerika, komunitas CS Indonesia sedang bertumbuh cepat. Turnamen semi-pro makin banyak. Organisasi e-sports mulai merekrut secara terbuka.
Bahkan ada sekolah vokasi dan kelas online yang khusus membahas “e-sports management” dan “analisis strategi game”.
Anak-anak yang dulu dianggap “main game mulu” kini punya jalan karier. Orang tua pun mulai melunak—selama anaknya bisa menunjukkan arah, bukan hanya main tanpa tujuan.
4.Tantangannya Tetap Nyata
Namun, bukan berarti jalan ini mudah. Dunia e-sports dan gaming penuh persaingan, tekanan mental, dan tuntutan performa tinggi. Banyak yang gagal karena tidak disiplin, atau tidak mengembangkan diri di luar layar.
Kuncinya adalah treat gaming seperti karier profesional:
➤ bangun portofolio,
➤ belajar komunikasi tim,
➤ jaga konsistensi,
➤ dan jangan lupa: berjejaring.
Komunitas adalah pintu masuk menuju kesempatan yang lebih besar.
BACA JUGA:Top 5 Gunpla Model Kit RG Terbaik
Counter-Strike tak hanya mengasah aim dan refleks, tapi juga membentuk karakter. Dalam game ini, kita belajar tentang kerja tim, membaca situasi, mengambil keputusan cepat, dan beradaptasi di bawah tekanan—semua itu adalah soft skill yang sangat dibutuhkan di dunia kerja modern.
Jadi jika ada yang berkata, “main CS itu buang waktu,” biarkan mereka. Karena mereka belum tahu: di balik setiap klik mouse, ada anak muda yang sedang membangun masa depan, satu headshot pada satu waktu.