Di tengah upaya pemerintah pusat menggencarkan reforma agraria, mereka justru merasa tertinggal dan terabaikan.
Aksi ini belum berakhir. Mereka menunggu, berharap ada tangan pemerintah yang menjawab jeritan mereka.
Karena bagi mereka, tanah bukan sekadar tempat tinggal, ia adalah identitas, warisan, dan harapan hidup. (*)