Terungkap, 60% Apoteker Terfokus Di Pulau Jawa

Jumat 10-01-2025,16:42 WIB
Reporter : MG 02 Reza Hari Amnan
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM -Ketimpangan di sektor kesehatan, khususnya dalam distribusi apoteker, masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Noffendri Roestam, pada Jumat (10/1/2025), menyampaikan bahwa 60 persen apoteker di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara sisanya tersebar di wilayah lain. Ketimpangan ini juga terlihat di tingkat provinsi, di mana mayoritas apoteker berpraktik di ibu kota dibandingkan daerah lain. Hingga Oktober 2024, Indonesia memiliki 106.000 apoteker, dengan sekitar 12.000 lulusan baru setiap tahun dari 70 perguruan tinggi farmasi. Namun, distribusi yang tidak merata menjadi kendala dalam pelayanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya insentif pemerintah untuk mendorong apoteker mengabdi di daerah terpencil. “Kami berharap apoteker dapat melayani masyarakat di luar kota besar,” ungkap Noffendri.

Selain itu, Muhammad Fajri, seorang residen kardiologi, menyoroti keberadaan fasilitas kesehatan daring yang mempermudah masyarakat menangani gejala ringan. Namun, edukasi tetap menjadi aspek penting. Pembelian obat golongan bebas dan bebas terbatas harus dilakukan sesuai aturan dosis yang tertera pada kemasan, karena penggunaan berlebihan bisa menyebabkan kerusakan organ. Ia juga menegaskan pentingnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika kondisi tidak membaik dalam tiga hari.

Masalah lain yang muncul adalah penyalahgunaan obat, yang di beberapa daerah bahkan dicampur dengan minuman keras untuk menciptakan efek memabukkan. Psikolog klinis Irma Gustiana Andriyani mengungkapkan bahwa remaja menjadi kelompok paling rentan terhadap masalah ini karena perkembangan otak yang belum sempurna, perilaku impulsif, dan tekanan dari teman sebaya. Minimnya edukasi di keluarga, sekolah, dan lingkungan memperburuk situasi ini.

BACA JUGA:Cara Membangun Brand yang Kuat di Era Digital

Irma menekankan pentingnya peran keluarga, masyarakat, pemerintah, dan sekolah dalam memberikan edukasi sejak dini tentang penggunaan obat yang bijak. Pengetahuan dasar tentang hidup sehat harus ditanamkan untuk mencegah perilaku berisiko di kalangan remaja.

Kategori :