BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM– Tren fashion global terus berkembang, namun kini ada satu tren yang semakin mencuri perhatian para pecinta mode: fashion ramah lingkungan atau berkelanjutan. Berbeda dengan tren fashion konvensional, gaya berbusana berkelanjutan mengedepankan aspek lingkungan dan etika, mulai dari bahan yang digunakan hingga proses produksinya.
Di Indonesia, tren ini mulai terlihat dari berbagai desainer lokal yang menciptakan koleksi pakaian dengan bahan alami dan daur ulang. Misalnya, beberapa brand fashion tanah air kini mengembangkan produk dari serat bambu, kapas organik, hingga kain daur ulang dari botol plastik. Bahan-bahan tersebut dinilai lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan sumber daya alam dan limbah tekstil yang berlebihan. Selain bahan, proses produksi juga menjadi sorotan utama. Beberapa label fashion terkenal telah beralih ke proses produksi yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan pewarna alami, meminimalisir limbah produksi, dan memberdayakan komunitas lokal dengan prinsip fair trade. Hal ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat sosial dengan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin lokal. Menurut riset dari McKinsey, industri fashion menyumbang sekitar 10% dari emisi karbon global. Oleh karena itu, semakin banyak konsumen yang sadar akan dampak negatif industri ini terhadap lingkungan. Sebagai respon, para pelaku industri fashion mulai berinovasi dengan mengedepankan sustainable fashion. Salah satu contohnya adalah tren pakaian slow fashion, yang menekankan pada kualitas, daya tahan, dan gaya timeless, sehingga pakaian dapat digunakan lebih lama. Selain itu, tren ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan ekologis. Konsumen modern, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z, lebih tertarik membeli produk fashion yang mendukung keberlanjutan. Ini ditunjukkan dari meningkatnya minat terhadap pakaian second-hand, thrift shop, dan juga merek lokal yang mengusung konsep ramah lingkungan. "Kami melihat adanya perubahan signifikan dalam preferensi konsumen. Mereka kini lebih tertarik pada produk fashion yang tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ujar Dian Rahmawati, seorang desainer fashion lokal yang fokus pada sustainable fashion. Tren fashion berkelanjutan ini juga didorong oleh hadirnya teknologi dalam industri fashion. Beberapa perusahaan telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan pakaian diproduksi dengan lebih efisien, mengurangi limbah, dan mengurangi jejak karbon. Teknologi seperti 3D printing dan fashion-on-demand diharapkan dapat menjadi solusi untuk meminimalisir overproduction dan waste yang sering terjadi dalam industri fashion tradisional. Di tengah perkembangan tren ini, tantangan tetap ada. Produk fashion berkelanjutan cenderung memiliki harga yang lebih tinggi karena biaya bahan dan proses produksi yang lebih mahal. Namun, banyak konsumen yang rela membayar lebih demi mendukung industri yang lebih hijau dan beretika. Dengan semakin meningkatnya minat terhadap fashion ramah lingkungan, tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun di mana tren ini semakin populer, tidak hanya di kalangan pecinta mode, tetapi juga masyarakat umum. Seiring dengan semakin banyaknya pilihan, konsumen diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih produk yang mereka beli, sehingga tren ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi bumi.(*)Tren Fashion Ramah Lingkungan: Gaya Berbusana Berkelanjutan di Tahun 2024
Rabu 25-09-2024,11:30 WIB
Reporter : MG-09 Suli Wahyuni
Editor : Reki. M
Tags : #sustainable fashion
#slow fashion
#serat bambu
#ramah lingkungan
#industri fashion
#gaya hidup
#fashion berkelanjutan
#fashion 2024
#fair trade
#etis
#dunia tani
#desainer lokal
#bahan organik
Kategori :
Terkait
Senin 02-12-2024,21:19 WIB
Urbanisasi Hijau: Bagaimana Membangun Kota dengan Ekosistem yang Seimbang?
Kamis 14-11-2024,20:21 WIB
Transportasi Ramah Lingkungan: Mengapa dan Bagaimana Memulai?
Rabu 09-10-2024,14:30 WIB
Tren Berubah: Mengapa Generasi Z Meninggalkan Skinny Jeans?
Senin 07-10-2024,10:00 WIB
5 Alasan Mengapa Millennials Sedang Menghidupkan Kembali Tren Era 90-an
Jumat 04-10-2024,20:01 WIB
Zero Waste Lifestyle: Langkah Kecil, Dampak Besar
Terpopuler
Kamis 30-01-2025,13:27 WIB
KPK Lansir LHKPN Pimpinan DPRD Lampung, Harta Giri Akbar Tembus Rp42 Miliar
Kamis 30-01-2025,15:46 WIB
Melanggar Aturan Siaran? KPI Bisa Kenakan Denda PNBP!
Kamis 30-01-2025,15:01 WIB
Sukses Berbisnis di Era Milenial: Tips dan Strategi yang Harus Diketahui
Kamis 30-01-2025,13:59 WIB
Revolusi Transportasi: Munculnya Kendaraan Listrik di Era Modern
Kamis 30-01-2025,15:57 WIB
Mulai dari Gym Activity hingga Jadi Anak Gembala di Farm Day Lampung, Wisata Edukasi Lampung
Terkini
Kamis 30-01-2025,15:57 WIB
Mulai dari Gym Activity hingga Jadi Anak Gembala di Farm Day Lampung, Wisata Edukasi Lampung
Kamis 30-01-2025,15:46 WIB
Melanggar Aturan Siaran? KPI Bisa Kenakan Denda PNBP!
Kamis 30-01-2025,15:03 WIB
Keamanan Data di Era Digital: Tantangan Baru bagi Perusahaan
Kamis 30-01-2025,15:01 WIB
Sukses Berbisnis di Era Milenial: Tips dan Strategi yang Harus Diketahui
Kamis 30-01-2025,13:59 WIB