Peta Pilkada Pringsewu : Fauzi Kuasai Empat Kecamatan, Adi Erlansyah Hanya Satu

Kamis 22-08-2024,10:30 WIB
Reporter : Art Mistanto/MG-01-Gabriele Mi
Editor : Hendarto Setiawan

BACA JUGA:Arah Dukungan Golkar Lampung di Munas, Begini Kata Arinal Djunaidi

Pengenalan ini memberikan dasar yang solid bagi Ririn untuk membangun dukungan lebih lanjut, terutama jika ia dapat memanfaatkan popularitas ini dengan cara yang efektif dalam kampanye. 

Kemenangan Ririn Kuswantari akan sangat tergantung pada kemampuan untuk meningkatkan visibilitas dan keterlibatannya dengan pemilih yang belum terjaring. 

Taufiqurrohim, dengan 17,51% pengenalan publik, menunjukkan tingkat popularitas yang lebih rendah dibandingkan dengan tiga kandidat lainnya. 

Ini menandakan bahwa Taufiqurrohim menghadapi tantangan dalam membangun kesadaran publik dan perlu mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan visibilitas dan pengenalan dirinya di kalangan pemilih.

BACA JUGA:Kepala Dinas PUPR Tulang Bawang Haryanto Resmi Jabat Pj Sekda, Ini Pesan Pj Bupati Ferli Yuledi

Kesenjangan antara tingkat pengenalan dan dukungan elektoral ini memberikan wawasan penting mengenai dinamika Pilkada Pringsewu. 

Kandidat yang memiliki tingkat pengenalan tinggi, seperti Fauzi dan Adi Erlansyah, harus fokus pada strategi untuk mengonversi popularitas tersebut menjadi dukungan yang lebih besar. 

Ini dapat mencakup upaya intensif dalam kampanye, penguatan pesan, dan penjangkauan lebih luas ke pemilih.

Sebaliknya, kandidat dengan pengenalan publik yang lebih rendah, seperti Taufiqurrohim, harus berusaha keras untuk meningkatkan visibilitas dan memperluas basis dukungan mereka. 

BACA JUGA:Polres Metro Kejar Rekan Adik Bupati Lampung Timur, Terkait Dugaan Tipu Gelap Proyek Fiktif

Strategi untuk memperbaiki pengenalan publik dan menarik perhatian pemilih menjadi kunci utama dalam mengatasi kesenjangan ini.

Fenomena kesenjangan antara popularitas dan dukungan elektoral di Pilkada Kabupaten Pringsewu mencerminkan kompleksitas dalam kampanye politik. 

Meskipun beberapa kandidat memiliki pengenalan publik yang tinggi, tidak selalu diikuti oleh dukungan yang substansial. 

Para kandidat perlu menyusun strategi yang efektif untuk mengatasi kesenjangan ini, dengan fokus pada konversi popularitas menjadi dukungan nyata dan memperluas jangkauan mereka di kalangan pemilih.

Kategori :