Menanggapi dua kadernya didorong maju dalam kontestasi Pilgub Lampung 2024, DPD PDI-P Lampung angkat bicara.
Sekretaris DPD PDI-P Lampung Sutono mengatakan, pada dasarnya PDI-P merupakan partai yang terbuka.
"Ya sah-sah saja itu. Namanya orang berkeinginan ya boleh-beh saja. Namun partai kan melihat banyak hal," kata Sutono dikonfirmasi Selasa 16 April 2024.
Mantan Sekdaprov Lampung ini melanjutkan, yang jelas PDI-P punya mekanisme melalui penjaringan kepala daerah yang terbuka baik itu untuk internal maupun eksternal partai.
Di mana di beberapa daerah sudah dilakukan seperti di Tanggamus.
"Jadi, mekaniamenya sekarang ini semuanya di DPP. Penjaringan ini menampung aspirasi dari DPC dan DPD, keputusan kewenangannya nanti ada di DPP," katanya.
Kendari demikian, sambung Sutono, penjaringan bukanlag hasil mutlak menghasilkan calon kepala daerah.
Tentu ada komunikasi dan loby politik terhadap partai politik yang akan tergabung dalam koalisi nantinya.
Karenanya, dia menegaskan, yang ikut oenjaringan pun belum tentu nantinya akan mendapatkan rekomendasi menjadi Bakal Calon Kepala Daerah.
"Contohnya kan saya pada 2019. Tidak ikut dalam penjaringan tetapi nama saya yang muncul sebagai calon wakil gubernur pada saat itu," katanya.
"Tentu DPP punya hitung-hitungan sendiri. Karena tipologi orang kita ini kan bermacam-macam. Ada yang maunya didorong-dorong, ada juga yang mendorong sendiri. Tentu banyak pertimbangan yang akan dilakukan oleh DPP," ujarnya.
Mengenai kepastian penjaringan bakal calon gubernur Lampung, DPD PDI-P Lampung akan segera membahas terkait teknis dalam pekan ini.
"Dijadwalkan Kamis ini DPD rapat mengenai teknis penjaringan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung," pungkasnya. (*)