Pria berkacamata itu meminta ASDP terbuka membuka data siapa rombongan istimewa itu. Pihaknya mengaku siap maklum jikalau ada rombongan VVIP itu memang sesuai aturan hukum bisa didahulukan.
”Kami gak butuh minum dan roti sebagai kompensasi. Coba ceritakan kepada kami, siapa rombongan itu,” ujarnya.
Menariknya di saat kericuhan terjadi, sempat membuat acara live mucic dan joget ria itu terhenti. Namun tidak ada satu petinggi ASDP yang turun untuk melerai dan menjelaskan masalah ini.
Untuk diketahui, saat terjadi kericuhan ada ratusan kendaraan pemudik sudah antre dan terus berdatangan dari arah gerbang tol trans Sumatra.
Menurut keterangan pemudik, tiga baris kantong parkir di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni ditahan untuk tidak masuk kapal, karena bergiliran. Namun, pemudik heran ketika barisan yang baru datang malah didahulukan.
Tak terima dengan peristiwa tersebut, para pemudik keluar dari kendaraan dan mempertanyakan ke petugas. Ratusan pemudik tersebut protes terhadap otoritas pelabuhan dikarenakan adanya barisan yang menyerobot masuk ke dalam kapal.
Akhirnya Corporate Secretary ASDP Bakauheni Shelvy turun dan menjelaskan peristiwa tersebut. Dia menyatakan permohonan maaf dan mengakui kejadian itu terjadi karena adanya koordinasi yang kurang baik antara petugas saat pergantian shift.
”Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Shelvy.
Terkait ingar bingar live music di saat puncak arus balik, Shelvy menyatakan itu merupakan usaha PT ADDP untuk menghibur para pengguna jasa (pemudik). ”Karena kan mereka menunggu cukup lama ya. Jadi harapanya music itu dapat menghibur. Jadi bukan ada acara khusus, tapi bagian dari pelayanan,” kata dia.
Shelvy berkilah bukanya para pejabat atau petinggi tidak ada yang turun mengantisipasi kericuhan.
”Kami akan evaluasi atas petugas yang berugas malam ini,” kata dia. (*)