”Nah sebenarnya, tinggal PT PLN mau tidak masang lampu di sepanjang kawasan ini. Biar aman dan ramai tentunya daerah wisata ini,” sambung remaja putri ini.
Saat kami tiba di Sabtu sore, memang sangat terasa sejuk kawasan ini. Memang sangat cocok untuk sekadar istirahat sejenak membuang lelah dan beban. ”Bisa memandangi dataran Pringsewu dan pegunungan Tanggamus, sehingga serasa berada di sebuah puncak mirip Bogor tempo dulu,” ujar teman seperjalanan kami.
Kilas Balik Lokasi Wisata
Dibuka menjadi pekon sejak tahun 1997, awalnya jalan pekon sepanjang tujuh kilometer ini nyaris terisolasi dengan pekon lainnya, karena jalan naik turun, banyak tikungan, masih onderlag, dan tidak bersahabat dengan pengendara kendaraan.
Jalan penghubung antar kabupaten ini kerap diabaikan oleh gubernur. Namun kini, nbegitu infrastruktur subah baik. Banyak warga yang tertarik.
”Satu per satu warga mendatangi lokasi, membuat video dan foto, dan mengunggahnya ke media sosial,” jelasnya.
Nah sekarang tinggal dikelola dan dijaga dengan baik. Karena memang destinasi wisata orisinil ini belum ada yang mengelolanya. (*)