RADARTV – Banyak nyamuk dirumahmu, gara – gara kami, malas bersih bersih. Itulah penggalan lirik lagu dari penyanyi cilik Eno Lerian di era 90-an.
Lagu ini masih sangat relevan dengan kondisi sekarang. Apalagi, saat memasuki musim pancaroba. Di masa pergantian cuaca dari kemarau menjadi penghujan ini. Biasanya diikuti pula dengan banyak berkembang biak nyamuk.
Keberadaan nyamuk aedes, anopheles, dan culex ini sangat meresahkan. Dampak utamanya adalah penyakit demam berdarah dengue yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegpty. Adalagi penyakit malaria dari gigitan nyamuk yang biasa ada di wilayah pesisir pantai.
Dampak mengesalkan lainnya adalah suara bising yang ditimbulkan. Kemudian rasa gatal akibat gigitan nyamuk. Belum lagi bagi pemilik ”darah manis” dan kulit sensitif bisa menimbulkan masalah krusial yakni gatal berlebihan, memerah, hingga menimbulkan iritasi dan berbekas.
”Nyamuk memang kecil bentuknya. Tapi terkadang membuat kita risau. Selain gatal juga bisa memicu pelbagai penyakit, seperti DBD, malaria hingga kaki gajah,” ujar Novita, warga Natar, Lampung Selatan.
Bagi orang dewasa mudah saja menghalau nyamuk. Namun bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun dan balita, keberadaan nyamuk sangat membahayakan. Karena anak-anak biasanya abai dengan keberadaan nyamuk.
Lantas, bagaimana cara mengusir nyamuk supaya tak lagi ada di rumah atau di sekitar kita? Simak lima tips berikut ini.