Keluarga Korban Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Tawuran Pelajar

Selasa 31-10-2023,12:50 WIB
Reporter : Satrio Ongko WIjoyo
Editor : Hendarto Setiawan

RADARTV – Keluarga korban tawuran pelajar meminta agar pihak kepolisian segera menangkap para pelaku. Korban meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi di Jalan Soekarno Hatta (By Pass) tak jauh dari SMA Negeri 5 Bandarlampung adalah GIZ. 

Siswa kelas 12 Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Sekolah Menengah Kejuruan Balai Latih Karya (SMK BLK) itu mengalami sedikitnya lima luka bacok. Luka paling besar berada di bahu dan lainnya menyebar di punggung. 

Korban menurut sejumlah saksi mata dihabisi menggunakan sajam jenis golok dan celurit modifikasi. Sejauh ini, belum diketahui kenapa GIZ berada di sana, bergabung dengan siswa SMK BLK lainnya atau murni dikeroyok. 

Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Imanuel, Bandar Lampung. GIZ banyak kehabisan darah sebagai pemicu wafatnya pelajar itu.

”Kami meminta agar kepolisian segera menangkap para pelaku pengroyokan terhadap anak saya,” ucap Bahtiar, ayah GIZ.

Usai dimandikan, dikafankan dan disolatkan. Korban di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sabahbalau, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan.   

”Kami minta para pelaku pengroyokan dihukum berat, setimpal dengan perbuatan mereka,” kata Bahtiar.

Korban Merupakan Siswa PKL 

Suasana duka terasa di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Raya Sabahbalau. Bendera kuning sebagai tanda duka cita berkibar. Puluhan tetangga, sanak dan kerabat memadati sebuah rumah dengan tenda di bagian depannya.

Bahtiar menyebut, GIZ sebenarnya tidak sedang sekolah. Dia tengah melaksanakan program magang atau praktik kerja lapangan (PKL) di sebuah kantor jaringan provider wifi internet di Kota Bandar Lampung. 

”Dia (GIZ) hari Senin sekira pukul 10.00 WIB, sempat izin hendak pergi ke rumah temannya sebentar saja,” ujarnya. 

Namun, setelah di tunggu-tunggu hingga pukul 5 sore, putranya belum kunjung pulang. Informasi duka diterima sekira pukul 19.00 WIB, dari pihak RS Imanuel mengabarkan korban sudah meninggal dunia. 

”Anak saya gak macam - macam orangnya. Dia masih PKL, jadi jarang ketemu sama teman sekolah. Masalahnya, tahu – tahu sudah jadi korban tawuran,” jelasnya. 

Sejauh ini, kepolisian masih memburu para pelaku pengroyokan bersenjata tajam yang diduga berasal dari gabungan SMK Negeri 2 dan SMK 2 Mei Bandar Lampung. (*)

 

Kategori :