Watoni Gandeng Stafsus Kemenhan RI Tangkal Paham Radikal

Minggu 20-02-2022,14:25 WIB
Reporter : redaksirltv
Editor : redaksirltv

BANDARLAMPUNG- Watoni Nurdin anggota DPRD Provinsi Lampung menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Dusun Taman Rejo, Desa Bernung, Kecamatan Gedong Tatan, Kabupaten Pesawaran. Minggu (20/2).

Acara yang digelar dengan protokol kesehatan ini menghadirkan dua narasumber masing – masing DR.Sairul Basri yang merupakan staf khusus Kementerian Pertahanan RI dan Hertanto selaku Dosen FISIP Unila dan masyarakat sekitar sebagai peserta sosialisasi.

Dalam sambutanya, anggota Komisi I DPRD Lampung ini mengatakan. “Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan segala bentuk keanekaragaman adat, budaya, suku, ras dan agama. Hal itu yang menjadikan Indonesia menjadi negara yang kuat” ujarnya.
Untuk memepersatukan semua perbedaan yang ada lahirlah Pancasila yang merupakan buah pemikiran 9 tokoh bangsa. Dengan kondisi bangsa Indonesia yang kuat maka semakin kencang pula paham–paham radikalisme, liberalisme dan kapitalisme yang merongrong Ideologi Bangsa yakni Pancasila.

Ideologi adalah bagian yang membentuk pikiran, tindakan, dan interaksi masyarakat. Tiap negara bisa memiliki ideologi yang berbeda. Ideologi adalah bagian yang bisa menjelaskan dunia dan mengubahnya. Ideologi berkaitan langsung dengan struktur sosial, sistem produksi ekonomi, dan struktur politik.

Pemerintah telah berupaya untuk memerangi berkembangnya paham ini yang dapat memecah belah keutuhan NKRI, salah satunya dengan kegiatan Sosialisasi PIP-WK yang di laksankan wakil rakyat tingkat Provinsi dan Sosialisasi Empat Pilar oleh DPR RI.


Sementara itu, DR. Sairul Basri menegaskan, paham radikalisme saat ini berkembang pesat penyebaranya dan terus mempengaruhi masyarakat salah satunya melalui media sosial. “Maka kepada masyarakat harus bijak dalam memahami perkembangan teknologi khususnya media sosial, melalui pemberitaan yang tidak jelas sumbernya paham tersebut mencoba mempengaruhi warga agar membenci pemerintah” ujarnya.

Selain itu, paham radikal dapat dengan mudah masuk melalui faktor ekonomi. Karena keadaan ekonomi masyarakat yang semakin sulit ditengah pandemi Covid 19 membuat paham ini dengan mudah mempengaruhi masyarakat.tutupnya.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait