BANNER HEADER DISWAY HD

Tempe Makin Mendunia, Indonesia Ajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya

Tempe Makin Mendunia, Indonesia Ajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya

Ilustrasi --ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali mengajukan salah satu kekayaan kuliner Nusantara ke tingkat dunia. Kali ini, tempe, pangan berbahan dasar kedelai hasil fermentasi, resmi diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage) kepada UNESCO. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat pengakuan internasional terhadap nilai budaya, sejarah, serta peran tempe dalam identitas kuliner Indonesia.

Pengajuan tersebut disampaikan sebagai kelanjutan dari proses pendataan dan kajian panjang terkait asal-usul tempe yang telah dilakukan berbagai peneliti dan organisasi budaya. Menurut data Kementerian Kebudayaan, tradisi pembuatan tempe telah dilakukan secara turun-temurun di berbagai daerah, terutama Pulau Jawa, sejak ratusan tahun lalu. Hal ini dibuktikan dalam sejumlah catatan sejarah dan penelitian etnografi. Salah satu kajian penting yang memperkuat bukti sejarah tersebut berasal dari Masatoshi Kohyama (National Museum of Ethnology Jepang, 1992) yang menyatakan bahwa tempe berasal dari Jawa dan tidak ditemukan dalam kultur fermentasi tradisional negara lain.

BACA JUGA:Membanggakan, Bahasa Indonesia Resmi Digunakan dalam Sidang Umum UNESCO 2025

Tempe tidak hanya sekadar makanan, melainkan juga wujud kearifan lokal dalam mengolah bahan pangan berbasis fermentasi dengan teknik tradisional yang menggunakan rhizopus sebagai agen pengikat kedelai. Proses ini telah diwariskan secara informal di lingkungan keluarga, rumah tangga, hingga kelompok pengrajin rakyat. Inilah yang menjadi alasan kuat pengajuan tempe sebagai warisan budaya takbenda, bukan sekadar produk komoditas pangan.

Selain nilai budaya, tempe juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan semakin dikenal di mancanegara sebagai makanan sehat. Dalam studi yang diterbitkan oleh Journal of Nutrition (2019), tempe disebut mengandung protein nabati, probiotik alami, serat, serta zat antioksidan yang bermanfaat bagi metabolisme dan kesehatan pencernaan. Fakta inilah yang turut membuat tempe semakin diapresiasi di pasar global, terutama dalam tren konsumsi pangan berkelanjutan.

BACA JUGA:Pizza Hut Tutup Puluhan Gerai di Inggris, Lebih dari Seribu Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Direktur warisan budaya  tak benda Kemendikbudristek, dalam keterangan resminya, menyatakan bahwa pengajuan ini bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga bagian dari upaya menjaga eksistensi budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.

Jika pengajuan ini disetujui, tempe akan menyusul sejumlah warisan budaya Indonesia lainnya yang telah tercatat di UNESCO, seperti batik, wayang, keris, dan gamelan. Dengan demikian, keberhasilan tempe melangkah ke panggung dunia bukan hanya kebanggaan bagi sektor kuliner, tetapi juga pengakuan atas kekayaan tradisi dan budaya bangsa.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: