Mengenal Bhayangkara Presisi Lampung FC, Squad Sepakbola Kebanggaan Lampung
Ilustrasi sepakbola -Foto: IG Bhayangkarafc-
RADARTVNEWS.COM Bhayangkara FC merupakan produk sampingan dari konflik internal di salah satu klub tertua Indonesia, Persebaya Surabaya. Ketika konflik mencapai puncaknya pada tahun 2010, sebuah faksi pemberontak mengakuisisi Persikubar Kutai Barat, klub tingkat kedua yang berbasis di Kutai Barat di Kalimantan, menyusul keputusan fraksi utama menarik Persebaya keluar dari Liga Super Indonesia (ISL) dan mendaftarkannya untuk musim perdana Liga Primer Indonesia (IPL). Faksi pemberontak mengganti nama Persikubar menjadi Persebaya dan memindahkan basisnya ke Kota Surabaya, sehingga memiliki perwakilan di ISL musim 2011, meskipun di tingkat kedua.
Saat tim Persebaya DU berhasil promosi ke kasta teratas ISL pada tahun 2013, masalah penamaan ini menjadi pertikaian hukum karena Persebaya yang lain bermain di kasta teratas IPL. Dalam rentang waktu satu tahun (Agustus 2015 hingga September 2016), Tim ini mengganti nama sebanyak empat kali untuk menghindari tuntutan hukum dari berbagai pihak, termasuk suporter Persebaya yang dikenal dengan sebutan Bonek. Pada April 2016, tim yang saat itu dikenal dengan nama Surabaya United ini bergabung dengan PS Polri, klub amatir Kepolisian Negara Republik Indonesia, untuk mendapatkan dukungan hukum dan membentuk Bhayangkara Surabaya United.
Tim polisi (2016–sekarang)
Pada tanggal 10 September 2016, Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi operator utama klub dan mengganti namanya menjadi Bhayangkara FC. Bhayangkara sendiri merupakan julukan bagi kepolisian Indonesia yang diambil dari nama para pengawal kerajaan Majapahit pada masa lampau. Pada bulan November 2020, klub ini memindahkan markasnya ke Kota Surakarta setelah gagal mendapatkan dukungan dari para penggemar sepak bola di ibu kota negara Jakarta, yang sudah loyal dengan salah satu klub terpopuler di tanah air, Persija Jakarta. Mereka kemudian berencana mengganti namanya menjadi Bhayangkara Solo. Namun, rencana penggantian nama itu dibatalkan.
BACA JUGA:Gubernur Janji Majukan Sepakbola Lampung
Piala nasional pertama
Pada tahun 2017, Bhayangkara FC berhasil menjuarai Liga 1 2017 melalui keputusan head-to-head, yang dianggap kontroversial oleh para pecinta sepakbola di seluruh negeri yang lebih menyukai tim runner-up Bali United, yang telah mengumpulkan jumlah poin yang sama. Meski prosedur itu sah, para penggemar menilai Bhayangkara sebagai klub siluman tanpa dukungan rakyat, sementara Bali United telah merebut hati rakyat di Bali.[8] Meski Juara, Bhayangkara FC tidak dapat berlaga di Liga Champions AFC 2018, dan tempat Liga Champions AFC jatuh ke tangan Bali United.
Degradasi
Setelah memenangkan musim 2017, Bhayangkara berhasil finis di posisi lima besar klasemen liga selama tiga musim berturut-turut. Namun, pada musim 2022–23, mereka hanya mampu finis di posisi ketujuh.
Selama musim 2023–24, Bhayangkara mengalami rekor 16 pertandingan tanpa kemenangan, memaksa mereka melakukan transfer pemain besar-besaran, termasuk merekrut mantan pemain Tim nasional sepak bola Belgia, Radja Nainggolan.
Sayangnya, misi penyelamatan mereka gagal di pekan 32, sebagai saingan lolos degradasi Persita Tangerang bermain imbang 1-1 melawan Persik Kediri. Nasib mereka semakin ditentukan setelah kekalahan 1-2 melawan Bali United.
BACA JUGA:Dunia Sepakbola Berduka, Diogo Jota dan Adiknya Tewas dalam Kecelakaan Mobil
Promosi ke Liga 1
Pada seri reguler Liga 2 2024–25, Bhayangkara memuncaki klasemen Grup 2 dan melaju ke babak promosi. Bhayangkara kemudian mengamankan posisi puncak Grup Y, lolos ke final Liga 2, dan tiket promosi kembali ke Liga 1 setelah bermain imbang tanpa gol melawan Persijap Jepara pada 12 Februari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
