Rahasia Kejeniusan Ibnu Sina: Ilmuwan dan Dokter Legendaris yang Menginspirasi Dunia Medis

--
RADARTVNEWS - Ibnu Sina, dikenal di dunia Barat sebagai Avicenna, adalah seorang ilmuwan dan dokter legendaris dari Zaman Keemasan Islam yang telah menginspirasi dunia medis hingga kini.
Lahir sekitar tahun 980 di daerah Bukhara (sekarang Uzbekistan), Ibnu Sina menunjukkan kecerdasan luar biasa sejak muda. Pada usia 16 tahun, ia sudah menguasai ilmu kedokteran dan berhasil menyembuhkan Sultan Bukhara yang sakit, sebuah prestasi yang membuka aksesnya ke perpustakaan kerajaan yang kaya akan manuskrip langka, memperluas wawasan dan pengetahuannya secara signifikan
Karya terbesar Ibnu Sina dalam bidang kedokteran adalah "Al-Qānūn fī al-Thibb" (The Canon of Medicine), sebuah ensiklopedia medis monumental yang menjadi standar rujukan di universitas-universitas dunia selama berabad-abad hingga sekitar tahun 1650.BACA JUGA:5 Hukum Islam yang Sering Salah Paham, Padahal Penting untuk Diketahui!
Buku ini menyajikan teori dan praktik kedokteran secara sistematis, menggabungkan pengetahuan dari berbagai budaya dan peradaban sebelumnya.
Dalam karyanya, Ibnu Sina menekankan bahwa penyakit tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik, tetapi juga faktor psikologis, sebuah konsep yang sangat maju untuk zamannya
Selain itu, Ibnu Sina dikenal sebagai dokter pertama yang mendiagnosa berbagai penyakit seperti meningitis, serta menemukan hubungan saraf dengan nyeri otot dan fungsi dari katup jantung.
Ia juga menulis sekitar 760 jenis obat-obatan dan mengajarkan pentingnya pengemasan obat sebelum diberikan kepada pasien, yang merupakan langkah awal dalam farmasi modern.
Tidak hanya di bidang kedokteran, Ibnu Sina juga seorang polymath yang menulis lebih dari 240 karya yang tersisa hingga kini, mencakup filsafat, matematika, astronomi, musik, dan sastra. Karyanya memengaruhi pemikiran Islam dan Eropa, terutama dalam mengembangkan metode ilmiah dan rasionalitas.BACA JUGA:Rahasia Amalan Ringan yang Bisa Tambah Pahala Tanpa Ribet, Sudah Tahu?
Ibnu Sina wafat pada Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran), namun warisannya tetap hidup sebagai fondasi penting dalam ilmu kedokteran dan filsafat. Makamnya kini menjadi museum dan perpustakaan, simbol penghormatan dunia terhadap kontribusinya yang luar biasa.
Kejeniusan dan keimanan Ibnu Sina menjadi teladan abadi bagi umat Muslim dan juga dunia, membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan spiritualitas dapat berjalan seiring untuk kemajuan umat manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: