Jaga Keseimbangan Kreativitas dan Tanggung Jawab Sosial dari Tren Velocity

RADARTVNEWS.COM- Tren video dengan efek "Velocity" tengah menjadi fenomena viral di media sosial, khususnya di platform TikTok.

Trend ini semakin digandrungi oleh anak muda hingga para selebritas, termasuk idol K-Pop dan bahkan Presiden Indonesia.

Velocity sendiri secara harfiah berarti kecepatan, namun dalam konteks tren ini, velocity merujuk pada teknik pengeditan video yang memungkinkan pengguna untuk mempercepat atau memperlambat bagian tertentu dari video, menghasilkan efek slow motion dan fast motion yang dramatis dan estetis.

Efek velocity memberikan kebebasan kreatif kepada pengguna untuk menonjolkan momen-momen penting dalam video, seperti gerakan tangan atau tarian, yang disinkronkan dengan irama musik sehingga menghasilkan video yang dinamis dan menarik perhatian penonton. 

Tren ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah ekspresi seni dan kreativitas, di mana banyak pengguna berlomba membuat konten dengan efek velocity untuk meningkatkan peluang viral dan popularitas di TikTok.

Fenomena velocity semakin populer pada Ramadan 2025 sampai saat ini, di mana banyak video buka puasa bersama menggunakan teknik ini untuk menambah daya tarik visual.

Bahkan, tren ini merambah semua kalangan termasuk pejabat publik, seperti Presiden Prabowo Subianto yang ikut dalam tren velocity di Istana Kepresidenan, menunjukkan betapa luas dan berpengaruhnya tren ini.

Selain memberikan hiburan, tren velocity juga berdampak positif bagi para kreator konten yang mampu meningkatkan popularitas dan penghasilan melalui video-video kreatif mereka. 

Namun, ada juga kekhawatiran bahwa tren ini bisa membuat anak muda terlalu fokus pada dunia maya sehingga perlu keseimbangan antara kreativitas dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial.

Dengan fitur yang mudah digunakan, seperti yang disediakan oleh aplikasi CapCut dan TikTok, tren velocity diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi salah satu gaya pengeditan video yang paling diminati di media sosial, membuka peluang baru bagi para kreator untuk berinovasi dan mengekspresikan diri secara visual.

Sumber: