Vape: Alternatif Aman atau Ancaman Baru?

Vape: Alternatif Aman atau Ancaman Baru?

Ilustrasi Vape-pinterest-

BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM -Vape atau rokok elektrik seringkali dipromosikan sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok tradisional. Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan yang mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya untuk mengubahnya menjadi uap yang dihirup pengguna.

 Banyak orang yang beralih ke vape dengan harapan dapat mengurangi dampak berbahaya dari merokok, namun berbagai penelitian dan laporan menunjukkan bahwa vape bukanlah solusi yang bebas risiko.

Berikut beberapa bahaya vaping yang patut diwaspadai.

1. Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

 Meski vape tidak menghasilkan tar (zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dalam rokok) seperti rokok tradisional, namun uap yang dihasilkannya tetap mengandung bahan kimia berbahaya. Cairan vape biasanya mengandung propilen glikol, gliserin, penyedap rasa, dan nikotin.

 Ketika cairan ini dipanaskan, akan menghasilkan senyawa seperti formaldehida (senyawa kimia yang bersifat racun dan dapat menimbulkan berbagai efek samping) serta asetaldehida (zat yang mendidih didekat suhu ruang), yang dikenal sebagai karsinogen (zat atau senyawa yang dapat meningkatkan risiko kanker).

 Selain itu, beberapa penelitian menemukan bahwa logam berat seperti timbal, nikel, dan kromium dapat terhirup melalui uap, karena berasal dari bagian logam perangkat vape itu sendiri.

2. Nikotin dan Kecanduan

 Salah satu bahan utama dalam cairan vape adalah nikotin, zat yang sangat membuat ketagihan. Nikotin dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu pelepasan hormon adrenalin yang meningkatkan detak jantung hingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (istilah yang merujuk pada sistem jantung dan pembuluh darah dalam tubuh manusia).

 Jika belum pernah merokok sebelumnya, penggunaan vape dapat memasukkan nikotin ke dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko kecanduan. Selain itu, konsentrasi nikotin dalam vape sering kali tidak diketahui, artinya pengguna mungkin terpapar pada dosis yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

3. Efek pada Paru-paru

 Vape dianggap lebih aman dibandingkan rokok tradisional karena tidak menghasilkan asap, namun penelitian menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat membahayakan paru-paru. Sebuah kondisi yang disebut "EVALI" (cedera paru-paru terkait penggunaan produk vape atau uap) telah dilaporkan pada banyak pengguna rokok elektronik, di mana bahan kimia dalam uap dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan paru-paru.

 Beberapa kasus EVALI telah mengakibatkan kematian, terutama yang terkait dengan penggunaan vape yang mengandung bahan tambahan seperti THC (bahan aktif dalam ganja) dan vitamin E asetat.

4. Risiko bagi Remaja dan Anak Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: