Sebab Musabab Julukan untuk Indonesia. Dari Organ Tubuh hingga Batu Permata

3. Negeri Seribu Candi

Banyak candi ditemukan di Indonesia. Umumnya peninggalan dari masa kejayaan Hindu-Budha. Beberapa candi tersebut berada di pulau jawa, diantaranya :

• Candi Borobudur
• Candi Prambanan
• Candi Sewu
• Candi Lumbung
• Candi Kidal
• Candi Ijo
• Candi Jago
• Komplek Percandian Batu Jaya

Selain itu, beberapa candi juga ditemukan di Pulau Sumatera, seperti Candi Bahal, Muara Jambi dan Muara Tikus. Sementara di Pulau Bali ada Candi Gunung Kawi.

Candi Borobudur menjadi salah satu candi yang paling dikenal. Bahkan oleh PBB, bangunan peninggalan masa lampau ini masuk dalam daftar warisan budaya dunia dan dinyatakan sebagai salah satu dari keajaiban dunia.

Mengingat sejarahnya, kuat dugaan masih banyak candi-candi peninggalan kejayaan nusantara dimasa lalu yang belum ditemukan. Banyaknya candi-candi inilah menyebabkan Indonesia juga dijuluki sebagai 'Negeri Seribu Candi'.

4. Zamrud Khatulistiwa

Hijau, indah dan berkilau. Begitulah Zamrud. Batu permata ini dikenal sebagai salah satu perhiasan yang memukau dan mahal. Sementara garis khatulistiwa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa (KBBI) adalah garis imajiner keliling bumi yang terletak melintang pada nol derajat. Garis ini membagi bumi menjadi dua belahan yang sama : belahan bumi utara dan selatan.

Indonesia adalah salah satu negara yang wilayahnya tepat dilintasi garis khatulistiwa. Keindahan dan hijaunya alam Indonesia menjadi perpaduan yang tepat untuk julukan 'Zamrud Khatulistiwa'.

Semua sebab tersebut adalah kekayaan Indonesia. Bukan hanya milik generasi sekarang, namun juga warisan untuk anak, cucu dan generasi mendatang. Bahkan mengingat peran pentingnya, apa yang dimiliki Indonesia juga menjadi warisan dunia.

Melihat fakta kekayaan pada Indonesia, sepatutnya pemerintah dan pihak terkait 'tak lagi bicara potensi'. Menjaga, mengelola untuk kesejahteraan rakyat dan kejayaan Indonesia adalah prioritas utama. Semoga semua hal tersebut tak hanya jadi sekadar wacana dan retorika semata. (*)

Sumber: