Senjata di Pelabuhan Panjang Untuk Latihan Perang Bukan Selundupan

Senjata di Pelabuhan Panjang Untuk Latihan Perang Bukan Selundupan

BANDARLAMPUNG- Viral sejumlah foto dan cuitan di media sosial twitter memperlihatkan  sejumlah senjata api militer dalam Tricon Container US Army sedang diperiksa oleh pihak Bea dan Cukai Bandar Lampung. Senjata-senjata ini tidak tercantum pada daftar izin impor sementara yang juga diajukan vendor PT JT Square. Menanggapi hal Ini Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor (Cpm) Eva Y Kamal, membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan  senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield bersama TNI AD. Pihaknya tengah melakukan pemeriksaan ihwal kelengkapan dokumen kontainer tersebut. "Jadi bukan pertama kali dlakukan kegiatan latihan ini dan ini kegiatan yang terencana. Senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield sehingga dilakukan pendataan dan pencocokan sebelum dibawa ke Puslatpur," ungkap Mayor (Cpm) Eva Y Kamal (24/7). Sementara itu Adhi Nugroho manager HSSE Pelabuhan Panjang, menjelaskan bahwa proses bongkar muat dilakukan sejak 13 Juli 2022 dengan melewati sejumlah rangkaian prosedur yang berlaku di dalam Pelabuhan Panjang. "Terkait  penemuan senjata api bukan berada di  satu container melainkan terdapat di beberapa container yang dibawa oleh  US Army dan tidak tercantum dalam dalam manifest izin impor sementara yang  diajukan vendor PT JT Square," ungkap Adhi Nugroho. Terkait penyegelan seluruhnya merupakan kewenangan dari Bea dan Cukai Bandar Lampung, Pelindo hanya menjadi lokasi bongkar muat alat yang akan digunakan untuk latihan di Sumatera Selatan. Pantauan dilokasi dalam area pelabuhan Pelindo II Panjang kegiatan bongkar muatan masih berlangsung seiring dengan pengiriman sejumlah alustista ke Baturaja Sumatera Selatan. Sejumlah alustista milik US Army seperti  helikopter tank dan ranpur sedang dipersiapkan untuk diangkut menuju lokasi latihan.(rmd/san)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: