Dua Pekan Tidak Dapat Minyak Curah, Pemain Nakal Masih Gentayangan
BANDARLAMPUNG- Pedagang minyak goreng curah di pasar tradisional Bandarlampung masih mengeluhkan ketersediaan stok minyak goreng curah yang tak kunjung datang sejak sepuluh hari terakhir. Padahal minyak goreng jenis ini di cari warga karena harganya terjangkau. Pemerintah bebas mengklaim tak akan kalah dengan kartel. Faktanya, sejak minyak goreng diserahkan ke harga pasar minyak goreng curah menghilang. Langkanya stok minyak goreng curah sudah dirasakan oleh Effendi salah satu pedagang dari pasar kangkung. Ia menjelaskan sepuluh hari sudah minyak goreng curah tidak tersedia di toko miliknya. "Distributor belum mengirim minyak goreng subsidi, selama ini pihaknya selalu menerima distribusi minyak goreng curah dari dua produsen namun sudah 10 hari terakhir tak ada pengiriman," jelasnya. Sementara Yuli pedagang minyak di Pasar Cimeng Telukbetung mengaku, hampir dua pekan pihaknya tidak mendapatkan distribusi minyak goreng curah. Yuli menjelaskan, terakhir kali ia mendapatkan minyak goreng curah dari program subsidi pemerintah dengan harga Rp10.500 per kilo nya beberapa waktu lalu. "Sesudah mendapatkan subsidi minyak goreng sebanyak dua kali dari pemerintah sampai saat ini belum ada distribustor yang menyalurkan minyak goreng curah kepada pedagang di pasar cimeng," kata Yuli. Semenjak pemerintah mencabut subsidi minyak goreng dan menetapkan harga eceran tertinggi baru terhadap minyak goreng curah sebesar Rp14 ribu, harga minyak goreng curah justru hadir dengan besaran bervariasi di pasar tradisional yaitu mulai dari Rp17 ribu sampai Rp18 ribu. Mengingat mahalnya minyak goreng kemasan, kini masyarakat memilih beralih ke minyak goreng curah sebagai alternatif.(sah/san)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: