Otrovert, Tipe Kepribadian Baru yang Memperluas Pemahaman Psikologi di Tahun 2025
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Dalam dunia psikologi, tahun 2025 mencatat perkembangan penting dengan ditemukannya tipe kepribadian baru yang disebut “otrovert”. Istilah ini diperkenalkan oleh psikiater Amerika Serikat, Dr. Rami Kaminski, sebagai jawaban atas kebutuhan memahami individu yang tidak sepenuhnya cocok dengan kategori introvert maupun ekstrovert.
Dr. Kaminski menjelaskan, “Otrovert adalah tipe kepribadian yang mandiri secara emosional dan tidak mudah terbawa suasana kelompok. Saya menyebutnya kebal terhadap ‘fenomena Bluetooth’, yaitu kecenderungan untuk ikut hanyut dalam emosi yang ada di sekitar.” Ia menambahkan bahwa konsep ini awalnya muncul dari candaan dalam tim risetnya, tetapi kemudian menjadi hipotesis serius setelah pengamatan mendalam.
Karakteristik utama otrovert meliputi kenyamanan dalam interaksi sosial yang terbatas dengan lingkup kecil, ketajaman dalam membangun hubungan yang mendalam dan autentik, serta kemampuan stabilitas emosi yang tinggi. Berbeda dengan ekstrovert yang mendapatkan energi dari pergaulan luas, dan introvert yang mengisi energi dari kesendirian, otrovert lebih memilih hubungan yang bermakna dengan beberapa orang terdekat dan menghindari keramaian berlebihan.
Kaminski menuturkan, “Orang otrovert cenderung merasa ‘berbeda’ dari mayoritas, walaupun mereka bisa sangat ramah di lingkungannya. Mereka tidak mencari validasi kelompok besar dan lebih menghargai kualitas dibanding kuantitas hubungan.”
Fenomena otrovert juga semakin relevan di era digital saat ini, di mana tekanan sosial untuk ikut tren dan bergabung dalam komunitas besar sangat kuat. Individu dengan tipe ini cenderung mengejar kebebasan berpikir dan berperilaku mandiri.
Dr. Kaminski juga mengaitkan kepribadian ini dengan tokoh-tokoh pemikir independen seperti Albert Einstein, Franz Kafka, dan Frida Kahlo yang dikenal memiliki cara berpikir yang unik dan orisinal.
BACA JUGA:Extrovert vs Introvert: Dua Kepribadian yang Saling Melengkapi
Dengan pengakuan terhadap tipe otrovert ini, psikologi modern dapat lebih inklusif dalam menanggapi ragam kepribadian yang kompleks. Individu dengan tipe ini diharapkan dapat tumbuh tanpa harus dikotakkan ke dalam kategori introvert-ekstrovert, melainkan mengoptimalkan keunikan mereka.
“Tidak perlu memaksakan diri masuk kategori lama,” tutup Kaminski. “Otrovert mengajarkan kita bahwa menjadi ‘berbeda’ adalah suatu kekuatan, bukan kelemahan.”
BACA JUGA:Perbedaan Kepribadian: Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert, serta Faktor dan Dampaknya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
