Hasil Survey Publik Soal Ijazah Jokowi Asli Apa Palsu, 66,9% Yakin, 33,1% Ragu
--
RADARTVNEWS.COM - Hasil survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat tidak percaya pada tuduhan pemalsuan ijazah yang ditujukan kepada mantan Presiden Joko Widodo.
Survei yang dilakukan pada 17-20 Mei 2025 ini melibatkan 1.286 responden dari berbagai wilayah Indonesia, menggunakan metode wawancara telepon dengan margin of error sekitar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 93 persen.
Dari hasil survei tersebut, sebanyak 66,9 persen responden menyatakan tidak percaya bahwa Jokowi telah memalsukan ijazahnya. Sementara itu, 19,1 persen responden mengaku percaya pada isu pemalsuan ijazah, dan sisanya memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyoroti bahwa kasus ini menyita perhatian besar publik, dengan 75,9 persen responden mengaku mengetahui isu dugaan ijazah palsu Jokowi.
Menanggapi hasil survei tersebut, Jokowi menyatakan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki logika dan penalaran yang sehat. Ia menilai tuduhan ijazah palsu tidak masuk akal dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
Jokowi juga menegaskan bahwa semua proses hukum akan berjalan transparan dan terbuka di pengadilan, sehingga fakta-fakta dan bukti akan terlihat jelas.
Kasus dugaan pemalsuan ijazah Jokowi sendiri sempat dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri, namun penyelidikan akhirnya dihentikan karena tidak ditemukan bukti kuat. Meski demikian, sebagian pihak masih meragukan hasil penyelidikan tersebut dan memilih membawa kasus ini ke ranah peradilan.
Jokowi menanggapi hal ini dengan santai, menyebut bahwa dalam masyarakat pasti akan selalu ada yang pro dan kontra, dan menyerahkan semuanya pada proses hukum yang berjalan.
Survei Indikator juga mengelompokkan responden berdasarkan afiliasi partai politik. Hasilnya, 78,8 persen basis Partai Gerindra tidak percaya Jokowi memalsukan ijazah, sedangkan di basis PDIP, partai yang pernah menjadi kendaraan politik Jokowi, terdapat 25,6 persen yang percaya pada tuduhan tersebut.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun, menilai bahwa opini publik dalam kasus ini sangat dipengaruhi oleh berbagai pihak, baik yang mendukung maupun yang menentang Jokowi. Ia juga mengingatkan bahwa hasil survei tidak serta-merta memengaruhi proses hukum, karena pada akhirnya semua akan dibuktikan di pengadilan.
Secara keseluruhan, hasil survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat tetap percaya pada keaslian ijazah Jokowi, meski isu ini terus bergulir di ruang publik dan menjadi bahan perdebatan di media sosial maupun forum politik nasional
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
