BANNER HEADER DISWAY HD

Indomie Soto Banjar Ditarik dari Taiwan, Ini Penjelasan Indofood dan Respons BPOM

Indomie Soto Banjar Ditarik dari Taiwan, Ini Penjelasan Indofood dan Respons BPOM

Kolase-Foto : Ist-

JAKARTA, RADARTVNEWS.COM – Salah satu varian mi instan asal Indonesia kembali menjadi sorotan dunia. Kali ini, giliran Indomie Soto Banjar Limau Kulit yang menjadi perhatian setelah otoritas Taiwan memutuskan untuk menarik produk tersebut dari peredaran.

Langkah ini diambil menyusul temuan residu pestisida etilen oksida dalam produk tersebut, yang disebut melampaui batas aman menurut uji laboratorium.

Dalam pernyataan resminya, Centre for Food Safety (CFS) Taiwan mengimbau masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi produk ini. Mereka menegaskan, semua produk makanan yang tidak sesuai standar keamanan pangan tidak layak untuk dijual, apalagi dikonsumsi.

Tak hanya itu, CFS juga sedang menyelidiki apakah produk serupa telah masuk ke wilayah lain seperti Hong Kong, baik melalui pembelian online maupun dibawa langsung oleh konsumen dari luar negeri. Masyarakat pun diminta untuk segera membuang produk yang mungkin telah terbeli.

Respons Indofood: Produk Kami Sudah Sesuai Standar

Menanggapi kabar ini, pihak PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) angkat bicara. Mereka menegaskan bahwa produk mi instan Indomie, termasuk varian Soto Banjar Limau Kulit yang dipasarkan di Taiwan, telah memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku.

BACA JUGA:Indomie Rasa Soto Banjar Ditarik dari Peredaran di Taiwan, Diduga Mengandung Pestisida

BACA JUGA:Denmark Hapus Pajak Penjualan 25% pada Buku untuk Menangani Krisis Literasi Remaja

“Mi instan kami sudah mengantongi sertifikasi SNI dan diproduksi di fasilitas yang mengikuti standar internasional ISO 22000 maupun FSSC 22000 untuk sistem manajemen keamanan pangan,” ujar Gideon A. Putro, Sekretaris Perusahaan ICBP, dalam keterangannya.

Gideon juga menambahkan, seluruh produk Indofood yang beredar di pasar mancanegara telah melalui pengawasan ketat dan memenuhi ketentuan dari otoritas setempat, termasuk standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

BPOM Ambil Tindakan, Lakukan Penelusuran Lebih Lanjut

Sementara itu, BPOM RI turut menanggapi isu ini dengan serius. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan otoritas Taiwan terkait temuan tersebut.

“Kasus ini menjadi perhatian utama kami. Kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya kontaminasi serupa pada produk yang beredar di dalam negeri,” ujar Taruna dalam keterangannya, Jumat (12/10/2025).

Konsumen Diminta Tetap Waspada

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: