BANNER HEADER DISWAY HD

Produksi Minyak Sawit RI Diperkirakan Tumbuh Mendekati 10 Persen hingga Akhir 2025

Produksi Minyak Sawit RI Diperkirakan Tumbuh Mendekati 10 Persen hingga Akhir 2025

Ilustrasi--Istimewa

RADARTVNEWS.COM - Produksi minyak kelapa sawit (CPO) nasional diproyeksikan mengalami peningkatan signifikan hingga akhir tahun 2025, dengan pertumbuhan mendekati angka 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurut laporan yang dirilis akhir Oktober, estimasi total produksi Indonesia mencapai sekitar 56,2 juta ton hingga akhir 2025.

Peningkatan ini ditopang oleh perbaikan kondisi agronomi dan produktivitas pada sejumlah areal perkebunan. Data pemerintah menunjukkan bahwa pada Juli 2025 produksi bulanan telah mencapai 5,61 juta ton, rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir

Tantangan cuaca yang sebelumnya membayangi beberapa wilayah sentra produksi mulai sedikit mereda, sehingga hasil panen dan efisiensi operasional semakin membaik.

Walau demikian, pertumbuhan produksi tidak otomatis diikuti oleh percepatan ekspor. Beberapa data menunjukkan bahwa meskipun volume produksi naik, ekspor dan pemanfaatan domestik mengalami kontraksi atau stagnasi. 

Hal ini menjadi peringatan bagi pelaku industri agar kenaikan volume tidak berujung pada akumulasi stok yang tak terserap.

BACA JUGA:Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Usut Dugaan Korupsi Ekspor Limbah Sawit

Industri sawit nasional pun mulai diarahkan untuk memperkuat hilirisasi produk, seperti pengolahan produk oleokimia, biodiesel dan lainnya, sebagai upaya menaikkan nilai tambah produksi. Salah satu catatan menyebut bahwa kebijakan biodiesel B50 atau campuran bioetanol di masa depan menjadi kunci untuk menyerap volume produksi yang terus naik. 

Meski prospek produksi terlihat menjanjikan, ada beberapa risiko yang tetap mengintai. Fluktuasi harga CPO di pasar global, tekanan regulasi dari kawasan ekspor utama serta hambatan logistik masih menjadi pekerjaan rumah. Analisis terbaru menyebut bahwa naiknya produksi hingga sekitar 56 juta ton pada 2025 mendapat tekanan dari sisi ekspor yang melemah. 

BACA JUGA:Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Korupsi Ekspor Sawit Rp13 Triliun, Dana Akan Difokuskan untuk Publik

Untuk menjaga momentum positif, asosiasi dan pemerintah diharapkan tetap memperkuat koordinasi. Data perkebunan mencatat bahwa luas areal kelapa sawit Indonesia diperkirakan mencapai 17,13 juta hektar pada 2025, naik dari tahun sebelumnya. Data semacam ini menunjukkan kapasitas trem produksi yang semakin besar dan adanya potensi penguatan sektor.

Dengan meningkatnya volume produksi, Indonesia semakin mendekati posisi sebagai produsen utama dunia sekaligus berpotensi menekan ketergantungan impor minyak nabati. Namun, keberhasilan optimalisasi volume harus diiringi penguatan pasar, rantai produksinya serta pemanfaatan domestik agar surplus produksi tidak menjadi beban.

Secara keseluruhan, sektor sawit nasional saat ini berada dalam fase pemulihan produktivitas yang cukup solid dan menuju pertumbuhan yang lebih robust. Bila seluruh variabel mendukung dari cuaca, produksi, hingga pasar, maka pertumbuhan mendekati 10 persen hingga akhir tahun bisa menjadi kenyataan, sekaligus membuka peluang peningkatan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: