Dari Pertemuan Prabowo di Rumah Jokowi : Senja Solo, Diplomasi Hati dan Estafet Kepemimpinan
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Mantan Presiden RI ke 7 Joko Widodo di Solo, Minggu kemarin-Foto : Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden-
SOLO, RADARTVNEWS.COM - Matahari perlahan memudar di ufuk barat SOLO. Angin Juli yang hangat menyambut kedatangan sosok bersafari krem yang turun dari mobil dinasnya. Presiden Prabowo Subianto, baru saja menjejakkan kaki di tanah air setelah perjalanan diplomatik maraton keliling dunia. Namun, sebelum kembali disibukkan agenda kenegaraan, ia memilih destinasi yang tak kalah penting, kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Usai mendarat di Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Prabowo tiba di kediaman Jokowi Sekitar Pukul 18.00 WIB, di sudut Solo yang tenang, dua pemimpin bangsa—satu masih menjabat, yang lain baru melepas jabatannya—bertemu dalam suasana yang jauh dari formalitas protokoler.
Tak ada barisan kehormatan, tak ada pidato penyambtarutan. Hanya senyum hangat dari Jokowi dan Ibu Iriana, jabat tangan erat, dan obrolan yang mengalir santai.
“Itu baru sempat mampir, Pak. Baru keliling dua minggu,” ujar Prabowo sambil terkekeh ringan.
“Saya yang lihat saja sudah… ini power-nya dari mana?, ” sambut Jokowi, dengan senyum khasnya, sambil mempersilahkan sang pengganti memasuki kediamannya.
Suasana akrab itu kentara saat mereka melangkah masuk. Ruang tamu yang biasa menjadi saksi bisu pertemuan penting kenegaraan, kini menjadi panggung bagi perbincangan dua sahabat—sekaligus mantan rival politik—yang mengukir sejarah.
Pertemuan ini jelas bukan sekadar basa-basi, melainkan penegasan ikatan yang kuat.
BACA JUGA:Presiden Prabowo: Kemerdekaan Sejati Adalah Kemerdekaan Ekonomi
Dari Paris ke Solo, Buah Diplomasi di Ketinggian
Selama lebih dari satu jam, perbincangan mereka meluas ke berbagai penjuru dunia. Prabowo bercerita tentang lawatan diplomatik penting yang baru saja diselesaikannya. Mulai KTT BRICS di Brasil, perayaan Hari Bastille di Paris, negosiasi kemitraan ekonomi dengan Presiden Komisi Eropa di Belgia, hingga kunjungan bersejarah ke rumah Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko—sebuah rumah yang baru direstorasi dan sebelumnya hanya dikunjungi oleh Vladimir Putin.
"Di sana mereka butuh karet kita, potas juga. Kita bisa ekspor banyak," ungkap Prabowo, menunjukkan capaian konkret dari perjalanan tersebut.
Yang tak kalah mencengangkan, di sela-sela agenda padat itu, ia sempat menelepon Presiden AS Donald Trump. Hasilnya tak main-main: tarif impor dari Indonesia ke AS berhasil ditekan, dari 32 persen menjadi 19 persen.
"Alhamdulillah, hasil-hasilnya cukup bagus," imbuhnya, menegaskan bahwa lawatan diplomatik ini bukan sekadar kunjungan, melainkan investasi strategis yang membawa pulang "oleh-oleh" peluang ekonomi yang signifikan.
BACA JUGA:Perlindungan Populasi Dewasa dari Pneumonia Melalui Vaksinasi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
