Sneakers KW Tetap Laris Meski Ada Aturan HKI, Ini Alasannya
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM – Tren sneakers sebagai bagian dari gaya hidup modern membuat permintaan pasar terhadap produk ini terus meningkat. Namun, fenomena peredaran sneakers palsu atau KW juga tak kalah marak.
Menariknya, kondisi ini tetap terjadi meskipun sudah ada aturan perlindungan merek melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Salah satu alasan utama sneakers KW tetap diminati adalah faktor harga. Sneakers asli dari merek ternama biasanya dijual dengan harga yang cukup tinggi, sehingga sulit dijangkau sebagian besar masyarakat.
Akibatnya, banyak orang memilih produk tiruan sebagai alternatif untuk tetap bisa mengikuti tren tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Selain harga, faktor gaya hidup dan gengsi sosial turut memengaruhi perilaku konsumen. Di era media sosial, sneakers bukan hanya dipandang sebagai alas kaki, melainkan juga simbol status dan identitas diri.
Banyak orang ingin tampil sesuai tren dan terlihat stylish, sementara kemampuan finansial sering kali tidak sejalan dengan keinginan tersebut. Sneakers KW pun menjadi solusi instan untuk memenuhi kebutuhan simbolik ini.
Tak hanya itu, perkembangan platform belanja online juga berperan besar dalam tingginya peredaran sneakers palsu. Produk tiruan kini mudah diakses, bahkan dengan penawaran harga dan desain yang nyaris serupa dengan aslinya. Konsumen yang hanya fokus pada tampilan sering kali tidak mempermasalahkan keaslian, selama barang tersebut terlihat sama dan sesuai gaya yang diinginkan.
Meski aturan HKI sudah ada, penerapannya di lapangan belum sepenuhnya efektif. Penjualan sneakers KW masih marak, baik secara offline di pusat perbelanjaan maupun melalui toko online. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara perlindungan hukum dan realita pasar.
BACA JUGA:Berburu Outfit Murah Tapi Tetap Stylish ? Ini Dia Tempat Thrifting Populer di Bandar Lampung
Fenomena ini juga menggambarkan budaya konsumsi masyarakat modern yang semakin kuat. Keinginan untuk tampil sesuai tren sering kali lebih dominan daripada kesadaran akan hak cipta dan perlindungan merek. Selama harga produk asli jauh di atas daya beli mayoritas masyarakat, sneakers KW diprediksi akan terus laris di pasaran.
Dengan kata lain, keberadaan HKI belum cukup untuk menghentikan peredaran produk tiruan. Diperlukan upaya yang lebih komprehensif, baik dari sisi edukasi konsumen, strategi harga, maupun penegakan hukum, agar tren penggunaan produk asli dapat lebih diminati masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
