BANNER HEADER DISWAY HD

Hari Kesadaran Glioblastoma: Saatnya Lampung Lebih Peduli Kanker Otak

Hari Kesadaran Glioblastoma: Saatnya Lampung Lebih Peduli Kanker Otak

--Freepik

BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Setiap tanggal 16 Juli, dunia memperingati Hari Kesadaran Glioblastoma sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap pasien serta keluarga yang terdampak oleh salah satu jenis kanker otak paling mematikan. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, dan dampaknya bukan hanya pada pasien, tapi juga pada sistem sosial dan ekonomi di sekitarnya.

Hari Kesadaran Glioblastoma (Glioblastoma Awareness Day) adalah momen penting untuk mengenalkan publik pada glioblastoma multiforme (GBM), yaitu jenis tumor otak primer yang paling agresif. Berdasarkan data dari American Association of Neurological Surgeons, insiden GBM di dunia berkisar antara 2–3 kasus per 100.000 orang setiap tahun. Glioblastoma umumnya ditandai oleh gejala seperti sakit kepala parah, gangguan kejang, mual, perubahan kepribadian, hingga gangguan neurologis. 

 

Di Provinsi Lampung, data spesifik mengenai kasus glioblastoma memang belum banyak tersedia, namun beberapa catatan lokal di indonesia memberikan gambaran yang mengkhawatirkan. Sebuah penelitian dari Universitas Lampung mencatat ada 173 pasien tumor otak di Bandar Lampung sepanjang 2009 hingga 2013, di mana hampir 29 persen di antaranya adalah jenis astrositoma kelompok yang juga mencakup glioblastoma. 

BACA JUGA:Kesadaran Akan Kesehatan Hewan Peliharaan di Lampung Meningkat

Dengan meningkatnya fasilitas medis dan kesadaran masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan, angka ini diperkirakan terus meningkat. Sayangnya, belum ada data resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi yang secara khusus mencatat prevalensi GBM di Lampung.

 

Sejumlah rumah sakit di Lampung seperti RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dan RS Imanuel telah menggunakan panduan nasional dalam penanganan tumor otak, termasuk GBM. Selain itu, Universitas Darmajaya pernah merilis penelitian tentang teknologi AI untuk membantu deteksi tumor otak sejak dini, yang menunjukkan komitmen lokal dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan kesehatan. BPOM juga bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unila dalam pengembangan terapi farmakologi berbasis sel dan genetik sebagai upaya penanganan kanker otak yang lebih efektif.

 

Masyarakat juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran terhadap kanker otak. Langkah sederhana seperti menyebarkan informasi yang benar, mendukung pasien dan keluarganya, hingga terlibat dalam kegiatan kampanye edukasi di lingkungan sekolah dan komunitas dapat berdampak besar. Kesadaran kolektif perlu diperkuat dengan akses terhadap tempat edukasi seperti klinik onkologi, seminar kesehatan di kampus dan rumah sakit, serta platform digital seperti Brain Tumor Foundation Indonesia.

BACA JUGA:Awas! Enam Makanan Ini Diduga Bisa Mendukung Perkembangan Sel Kanker

Upaya-upaya ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan diagnosis dini, intervensi yang lebih cepat, serta terbentuknya basis data yang akurat mengenai jumlah dan sebaran kasus GBM di Lampung. Beberapa hasil sudah terlihat, misalnya meningkatnya kemampuan lokal dalam deteksi tumor otak dan berkembangnya riset berbasis teknologi dari perguruan tinggi.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: