Saatnya Pemerintah Perbaiki Sistem dan Tata Niaga Pertanian Singkong
KETUA DPW PRIMA LAMPUNG BADRI-istimewa jo-
”Lahan singkong di Lampung sangat luas, mencapai 366.830 hektar pada tahun 2021. Bayangkan jika luasan tanah bisa menghasilkan 1 hektar 60 ton bakal bisa menguasai dunia penghasilan singkong. Tapi sekarang kan hanya 30 ton perhektar,” tandasnya.
Pemerintah daerah dengan pelbagai kekuatan dan aset tanah di daerah bisa memanfaatkan BUMD yang sudah ada di bidang pertanian untuk mengurusi pengolahan singkong.
”Singkong kualitas baik dijual di pabrik milik pemerintah. Singkong kualitas rendah bisa dibuat cip gaplek,” tandasnya.
BACA JUGA :Dari Madinah ke Dunia : Sejarah Penyebaran Islam yang Mengubah Peradaban
Di Indonesia ini banyak sekali orang-orang pintar dengan kualifikasi baik untuk mengurusi pertanian dan industri singkong. Di era pasar bebas, sudah saatnya Indonesia tampil dengan hasil komoditas yang baik untuk orientasi ekspor.
”Dengan produktivitas tinggi, pengolahan yang baik bukan tak mungkin masalah harga ini bisa segera diselesaikan,” tandasnya.
Pihkanya memastikan hampir 80% kemiskinan petani di Indonesia hanya disebabkan oleh 20% masalah inti yang terus dibiarkan. Jika pemerintah dan multipihak ini bisa menekan masalah maka sejahteralah sektor pertanian Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
