Pabrik Respon Negatif Penetapan Harga Singkong oleh Gubernur Lampung, Langsung Tutup Dalih Mesin Rusak
RESPON NEGATIF : Rekam layar surat salah satu perusahaan "menolak" Instruksi Gubernur terkait penetapan harga ubi kayu. -rekam layar-
BACA JUGA :Lampung Desak Pusat Putuskan Harga dan Mutu Singkong, Ini Gambaran Harganya
BACA JUGA :Petani Singkong Demo, Jalintim Macet Hinga Tujuh Kilometer : Pemda Dinilai Gagal Sejahterakan Petani
Surat ini hanya dicap basah dengan stempel perusahaan tanpa ada keterangan siapa yang tanda tangan. Di bawahnya tertulis keterangan Managemen PT TWBP KALICINTA.
Sontak beredarnya surat cinta perlawanan golongan kapitalis ini menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat dan juga netizen.
”Ini (perlawanan) akibat oknum pemerintah suka dikasih duit sama pengusaha. Jadi pemerintah gak punya taji lagi di mata pengusaha,” ujar akun cxtxxx.com
Komentar panas memantik dialog disampaikan yakni,” Suruh pemerintah beli pabriknya, biar semaunya atur harga dan rapaksi,” celetuk yzx……
Pembelaan terhadap rakyat kecil disampaikian oleh poaxxx,”Dari dulu rakyat makmur kalau pemerintah kita betul-betul membela rakyat, yang bisa nyegel siapa,” bebernya.
Usulan nasionalisasi atau pabrik dikuasai pemerintah disampaikan akun nonxxxx,”Ambil alih perusahaannya itu, baru ok nasionalisasi. Baru kita bisa kuasai harga beli hasil produksi. Harga jual produksi kuasai karena tau kualitas barang hasil produksinya,” tandasnya.
BACA JUGA :Harga Singkong Anjlok, Fauzi Heri Nilai Penjajahan Gaya Baru
BACA JUGA :Lima Resep Olahan Singkong Simple dan Enak, Nomor 3 dan Empat Pasti Kamu Suka
Untuk diketahui polemik monopoli harga singkong ini dikuasai dua episentrum perusahaan tapioka besar di Lampung.
Mereka mempunyai banyak anak perusahaan di setiap kabupaten sentra singkong. Dengan kegidayaan, perusahaan bisa menentukan harga beli singkong. Jika petani singkong menjerit dan menggelar unjuk rasa minta harga naik. Maka mereka dengan sengaja menahan pembelian.
Dengan begitu panen singkong tak bisa diserap dengan harga tinggi. Persoalan klasik ini merupakan sebuah permainan. Jika semua regulasi bisa dijalankan maka akan selesailah permainan itu. Ibarat pertengkaran Tom dan Jery, tak mungkin keduanya bisa hidup rukun. Jika sudah rukun, selesailah film itu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
