Alesha, Kisah Pilu Malaikat Kecil dari Lampung Selatan dan Misteri Rekening Dokter
Ilustrasi -Foto : Ist-
“Kami tidak ingin keluarga lain mengalami hal yang sama. Harusnya pasien BPJS pun mendapatkan pelayanan yang manusiawi tanpa harus bayar lebih,” tegas Sandi.
Duka dan Janji Perbaikan dari Pihak Rumah Sakit
Pihak RSUD Abdul Moeloek akhirnya angkat bicara. Dalam konferensi pers pada 22 Agustus 2025, Plt. Wakil Direktur dr. Yusmaidi menyampaikan belasungkawa.
“Manajemen RSUDAM menyampaikan duka mendalam kepada keluarga Alesha. Ini jadi pelajaran berharga untuk kami,” ucap dr.Yusmaidi.
Namun, penjelasan rinci mengenai kronologi atau dugaan pungli tidak dibahas tuntas. Pihak rumah sakit justru menegaskan bahwa pasien BPJS tidak dikenakan biaya tambahan. “Tidak ada pungutan. Semua pasien BPJS seharusnya sudah ter-cover,” ujar dr. Yusmaidi.
Sebagai respons awal, RSUDAM membebastugaskan dr. Billy Rosan dari pelayanan medis untuk mendalami dugaan pelanggaran tersebut.
Alesha, Nama yang Terus Menggema
Di balik semua pernyataan resmi dan data medis, ada sepasang orang tua yang pulang dengan tangan kosong. Tak ada lagi tangisan di malam hari, tak ada lagi selimut mungil yang perlu dicuci.
Kini yang tersisa bagi keduanya hanyalah kenangan dan secercah harapan agar apa yang mereka alami bisa membawa perubahan dan tak dialami oleh keluarga lainnya.
“Kami hanya ingin keadilan untuk Alesha. Dan agar tidak ada lagi Alesha-Alesha lain yang harus menjadi korban,” ucap Nida pelan, sambil memeluk baju kecil terakhir putrinya.
Alesha mungkin hanya singgah dua bulan di dunia ini. Namun, kisah singkatnya meninggalkan jejak panjang tentang harapan perbaikan pelayanan rumah sakit plat merah di Lampung, arti kehilangan dan pentingnya kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
