Diduga Alami Stres, Bayi di Makassar Dibunuh Ibu Kandung Pakai Toples
Kolase-ilustrasi-
MAKASSAR, RADARTVNEWS.COM - Malam itu, langit di atas Kelurahan Pampang, Makassar, tampak biasa. Lampu-lampu jalan menyala redup, menyinari gang-gang sempit di kawasan padat penduduk itu.
Namun di salah satu rumah kecil di Jalan Pampang, sebuah tragedi perlahan-lahan mengoyak keheningan—dan mengguncang nurani.
Seorang bayi laki-laki berusia dua bulan ditemukan tak bernyawa. Ia diduga tewas di tangan ibu kandungnya sendiri, N, perempuan muda berusia 25 tahun.
Tak ada luka senjata tajam, tak ada jeritan minta tolong. Hanya suara tangisan yang terputus, dan sebuah toples plastik—yang oleh sang ibu, disebut-sebut sebagai alat untuk mengakhiri hidup anaknya.
Kasus memilukan ini terungkap pada Jumat malam, 4 Juli 2025, sekitar pukul 20.00 Wita. Polisi datang setelah menerima laporan dari warga yang mendengar kejanggalan di rumah itu.
Kapolsek Panakkukang, AKP Aris Satrio, memimpin langsung penyelidikan awal dan memerintahkan untuk melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
BACA JUGA:Peringatan 1.000 Hari Kanjuruhan, Keluarga Korban Terus Suarakan Keadilan
“Dapat kami jelaskan bahwa adanya dugaan pembunuhan terhadap bayi untuk saat ini masih kami lakukan pendalaman terhadap ibu korban, yang kami duga melakukan perbuatannya,” ujar AKP Aris.
Menurut keterangan awal, sang ibu mengakui bahwa ia memukul kepala bayinya menggunakan toples. Namun, keterangan itu disebut kerap berubah, membuat polisi perlu memastikan kondisi psikologis pelaku.
“Sempat kami tanya, kata ibu korban dipukul pakai toples. Bagian kepala. Tapi keterangannya tidak konsisten. Kami butuh pendampingan psikolog,” tambahnya.
N kini duduk dalam diam di ruang pemeriksaan. Tubuhnya kecil, wajahnya sayu. Tak ada air mata, hanya tatapan kosong yang seperti mengisyaratkan beban yang tak bisa lagi ia tanggung.
Polisi menduga, ada riwayat gangguan kejiwaan yang belum pernah terdeteksi atau tertangani dengan baik.
“Masih simpang siur, tapi kami dapatkan informasi awal adanya gangguan kejiwaan. Ini akan kami dalami lebih lanjut dengan melibatkan psikolog profesional,” ujar AKP Aris.
BACA JUGA:Lantamal IV Amankan KM Meneer, Diduga Bawa 20 Ton BBM Jenis Solar Ilegal
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
