Gubernur Lampung Turun Tangan, Minta Sanksi Oknum Dokter RSUDAM Terkait Dugaan Pungli
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang Akrab Disapa Iyay Mirza-Foto : Instagram perpusda Lampung-
BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan komitmennya untuk menindak tegas praktik pungutan liar (pungli) oleh oknum dokter di RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) jika terbukti. Pernyataan ini disampaikan setelah adanya laporan dari masyarakat terkait dugaan pungli.
Namun, ia menegaskan bahwa sanksi akan dijatuhkan setelah ada hasil pemeriksaan yang jelas dan terbuka.
"Pelanggarannya apa, aturan mana yang dilanggar? Itu yang akan menjadi dasar sanksi," ujar Mirza.
Mirza menjelaskan, pihaknya telah meminta manajemen RSUDAM untuk melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh. Dewan Etik dan Komite pun sudah diterjunkan untuk memeriksa kasus ini. Ia menekankan pentingnya investigasi yang objektif agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
"Pemeriksaan harus dilakukan dari berbagai sisi agar tidak ada prasangka atau persepsi yang keliru," tambahnya.
BACA JUGA:Alesha, Kisah Pilu Malaikat Kecil dari Lampung Selatan dan Misteri Rekening Dokter
BACA JUGA:Gubernur Jatim Khofifah, Masih Izinkan Sound Horeg Beroperasi Asal Tidak Berisik
Penyebab Dugaan Pungli dan Janji Perbaikan Layanan
Kasus ini mencuat setelah pasangan suami istri asal Lampung Selatan, Sandi Saputra (27) dan Nida Usofie (23), mengaku diminta uang sebesar Rp8 juta oleh seorang dokter di RSUDAM. Uang tersebut, menurut mereka, diminta untuk membeli alat medis yang dibutuhkan untuk operasi anak mereka Alesha yang menderita penyakit langka bernama Hispro.
Anak mereka, yang masih berusia dua bulan, dirujuk ke RSUDAM pada 9 Juli 2025. Namun, Sandi dan Nida merasa diperlakukan tidak menyenangkan, padahal mereka adalah peserta BPJS Kesehatan.
Menanggapi kejadian ini, Gubernur Mirza menyatakan RSUDAM akan terus berbenah untuk meningkatkan mutu pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Ini menjadi pembelajaran penting agar kualitas pelayanan publik semakin baik," tegas Iyay Mirza.
Ia juga mengapresiasi masyarakat yang berani melaporkan dugaan tersebut demi perbaikan layanan kesehatan. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
