Tangis di Selat Bali: Empat Nyawa Melayang, Harapan Masih Hidup di Tengah Pencarian Penumpang KMP Tunu Pratama

Kamis 03-07-2025,21:00 WIB
Reporter : Ardi Joe
Editor : Jefri Ardi

GILIMANUK, RADARTVNEWS.COM - Malam tragis menyelimuti perairan Selat Bali ketika KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Dari 87 jiwa di atas kapal, empat dipastikan telah meninggal, sementara tim SAR masih berjuang melawan waktu dan cuaca untuk menemukan sisanya.

Pukul 23.20 WIB, kapal dilaporkan dalam kondisi darurat. Hanya 15 menit berselang, kapal tenggelam, meninggalkan kepanikan dan duka mendalam bagi keluarga penumpang.

Hingga Kamis pagi, 31 penumpang berhasil diselamatkan, sementara 4 korban dinyatakan meninggal, Ssisa penumpang lainnya masih dalam pencarian.

"Setiap menit sangat berarti. Kami terus berupaya keras di lapangan," ujar salah seorang petugas SAR di lokasi pencarian, Kamis, 4 Juli 2025. 

Gelombang laut tinggi dan angin kencang menjadi hambatan utama dalam operasi penyelamatan.

BACA JUGA:KMP Tunu Pratama Jaya Terbalik di Selat Bali; 4 Penumpang Selamat, Pencarian Terus Berlanjut

Apa yang Salah dengan Keamanan Pelayaran Kita?"

Tragedi kecelakaan kapal kerap terjadi di perairan Indonesia. Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam bukan satu-satunya kapal motor yang membawa petaka di laut Indonesia. 

Peristiwa itu sudah bisa dipastikan menewaskan empat penumpang dan memunculkan kembali pertanyaan besar tentang keselamatan transportasi laut kita.

Kapal dengan 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan itu hanya butuh 15 menit dari sinyal darurat hingga benar-benar tenggelam. 

Fakta ini menimbulkan dugaan: apakah kapal dalam kondisi laik laut? Apakah ada kesalahan prosedur?

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, mengatakan bahwa hingga pukul 10.00 pagi ini, 31 orang telah berhasil dievakuasi. Namun, penyelamatan masih berlangsung di bawah kondisi laut yang tidak bersahabat.

Pihak berwenang belum mengungkap penyebab pasti tenggelamnya kapal. Namun masyarakat kembali mengingat sejumlah insiden serupa dalam beberapa tahun terakhir. Publik menuntut transparansi investigasi dan peningkatan pengawasan.

BACA JUGA:Tragedi KKN UGM di Maluku: Dua Mahasiswa Tewas Akibat Kecelakaan Longboat

“Kami prihatin dan terus melakukan evaluasi,” ujar Masyhud. 

Kategori :