”Ini pendakian gunung pertama oleh Yasirli. Kami mohon doanya agar Yasirli diberi kekuatan dan keselamatan,” tandasnya.
Keluarga besar Yasirli dan rekan – rekanya, Tim gabungan segera melakukan proses evakuasi agar korban bisa diselamatkan.
"Kami akan menunggu sampai adik kami turun, semoga dalam kondisi selamat," imbuhnya.
Di waktu bersamaan, Tim gabungan SAR, BPBD, TNI, Polri, Pecinta Alam dan masyarakat setempat berhasil mengevakuasi seorang pendaki di Pesanggrahan (kaki gunung Marapi) sekira pukul 15.30 WIB.
Korban dibawa menggunakan tandu oleh tim gabungan. Selanjutnya, pendaki itu langsung dilarikan ke RSAM Bukittinggi untuk menjalani perawatan. Korban mengalami luka bakar pada sebagian tubuh, di antaranya pada bagian tangan, kaki, hingga badan.
Sudah 13 Pendaki Meninggal Dunia
Sementara itu, Kantor SAR Kota Padang Sumbar mencatat jumlah pendaki meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, bertambah menjadi 13 orang. Terdapat dua nama baru pendaki yang wafat.
"Korban meninggal dunia total sudah 13 orang," kata Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik.
Lima pendaki yang tewas sudah dievakuasi ke rumah sakit dan telah selesai diidentifikasi. Masih ada 8 pendaki yang masih berada di puncak gunung berapi.
"Tim masih di lapangan, di puncak, delapan orang sudah dimasukkan ke kantong jenazah dan dalam proses dibawa ke bawah,” jelasnya.
Proses evakuasi secara manual ini dilakukan oleh tim secara estafet. Sejumlah aparat gabungan bergantian menggotong jasad dengan tandu. Dibutuhkan waktu lama, karena selain medan sulit juga karena beban relatif berat.
Sebelumnya, Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumbar, meletus pada Ahad 3 Desember sekitar pukul 14.54 WIB. Erupsi gunung setinggi 2.891 mdpl ini ditandai dengan muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh. (*)