Kiai dan Nyai Muda NU Desak Musyawarah Terbuka untuk Rekonsiliasi PBNU
PBNU--Istimewa
RADARTVNEWS.COM - Gelombang seruan untuk rekonsiliasi internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin menguat. Setelah sebelumnya para kiai sepuh menyampaikan permintaan agar dinamika organisasi tidak memanas, kini giliran kelompok cendekiawan muda melalui Forum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) yang menyuarakan desakan serupa.
FKNM NU secara tegas menekankan bahwa penyelesaian atas berbagai persoalan yang terjadi dalam organisasi harus dilakukan melalui jalur musyawarah terbuka. Tujuannya adalah memastikan PBNU dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kembali fokus pada pelaksanaan tugas sosial keumatan (khidmah sosial).
Pernyataan resmi yang disampaikan kepada media pada Selasa (9/12/2025) ini merupakan hasil dari musyawarah yang diselenggarakan oleh FKNM NU secara daring sehari sebelumnya, pada Senin (8/12/2025).
Forum tersebut menilai bahwa dinamika internal yang terjadi di PBNU belakangan ini membutuhkan langkah penyelesaian yang jernih dan terukur. Jika tidak segera diatasi, kekisruhan dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan program jam’iyyah (organisasi) di tingkat daerah.
Menurut FKNM NU, tradisi musyawarah merupakan instrumen terbaik dalam organisasi untuk meredam potensi ketegangan yang muncul. Musyawarah juga dianggap sebagai cara untuk menjamin bahwa setiap penyelesaian masalah yang diputuskan telah sesuai dengan amanah hasil muktamar.
BACA JUGA:Rapat Ulama PBNU Putuskan Gus Yahya Tetap Memimpin Hingga Akhir Periode
BACA JUGA:Rais Aam PBNU Tegaskan Gus Yahya Tak Lagi Menjabat, Muktamar Segera Digelar
Koordinator FKNM NU, Nyai H. Fatimah Asri Mutmainah, yang juga pengasuh Pondok Pesantren al-Aziz Lasem, menjelaskan bahwa NU saat ini membutuhkan suasana yang tenang untuk bekerja. Ia menegaskan, konflik internal wajib diselesaikan melalui mekanisme musyawarah, dan meskipun suara mereka terkesan lirih, aspirasi ini adalah bagian penting dari perjalanan sejarah peradaban NU.
Nyai Fatimah juga mengungkapkan bahwa selama ini, para kiai dan nyai muda merasa belum memiliki ruang yang memadai untuk menyampaikan aspirasi dan pandangan mereka. Oleh karena itu, Forum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) ini menjadi wadah resmi untuk menyalurkan harapan tersebut.
Sejumlah tokoh pengasuh pesantren yang memiliki pengaruh di kalangan muda turut bergabung dalam forum ini. Beberapa nama di antaranya adalah K.H. Ahmed Shoim El Amin dari PP Ihya Ulumaddin Cilacap, Agus H. Ahmad Kafabihi Mahrus dari PP Lirboyo Kediri, dan K.H. Faiz Makki dari PP Nurul Jadid Paiton.
Anggota FKNM NU dari Jakarta, Dr. KH. Rifqi Muhammad Fatkhi, menyampaikan pandangan bahwa Muktamar yang akan datang harus dimanfaatkan sebagai momen krusial untuk memperbaiki dan menyempurnakan tata kelola jam’iyyah. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengurus di semua tingkatan untuk menjaga kehormatan (marwah) NU.
Secara kolektif, FKNM NU juga mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam pusaran dinamika PBNU untuk menahan diri dari segala tindakan yang berpotensi memperkeruh suasana. Forum ini memastikan bahwa mereka siap mendukung setiap kebijakan yang bertujuan menegakkan aturan serta memperkuat struktur organisasi demi kemaslahatan umat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
