Tak Cantumkan Ilmuwan Indonesia, Unggahan Oxford Botanic Garden Tuai Kontroversi
Ilustrasi --Kolase
RADARTVNEWS.COM – Universitas Oxford menjadi sorotan publik Indonesia setelah unggahan resmi Oxford Botanic Garden memicu kontroversi terkait penyebutan temuan Rafflesia hasseltii dari Sumatra. Dalam unggahan tersebut, pihak Oxford membagikan dokumentasi perjalanan tim riset mereka menemukan bunga langka itu di Indonesia, namun tidak mencantumkan nama peneliti lokal yang berperan langsung dalam ekspedisi tersebut.
Kontroversi bermula dari unggahan akun resmi Oxford Botanic Garden (@oxfordbgarden) di media sosial pada 23 November 2025. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa tim Oxford melakukan perjalanan “day and night” di hutan Sumatra untuk menemukan Rafflesia hasseltii. Namun, tidak ada penyebutan mengenai ilmuwan Indonesia yang telah terlebih dahulu meneliti dan membimbing proses identifikasi spesies tersebut.
BACA JUGA:Usai 13 Tahun Pencarian, Bunga Langka Rafflesia Hasseltii Ditemukan di Hutan Batang Somi Sumbar
Ketiadaan penyebutan peneliti Indonesia memicu kritik tajam dari warganet, akademisi, hingga tokoh publik. Salah satu tanggapan yang paling disorot datang dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menyebut pentingnya penghargaan terhadap kontribusi ilmuwan lokal. Ia menegaskan bahwa nama-nama seperti Joko Witono, Septi Andriani, dan Iswandi adalah peneliti utama yang telah meneliti Rafflesia sejak lama, dan selayaknya mendapat kredit dalam publikasi internasional apa pun.
Isu ini bukan pertama kalinya terjadi dalam dunia riset global. Kritik publik menyoroti pola berulang di mana institusi Barat dianggap mengambil porsi besar dari kredit akademik, sementara peneliti negara berkembang yang bekerja di lapangan kerap tidak disebutkan. Dalam konteks ini, publik Indonesia menilai bahwa Oxford melewatkan aspek penting dari etika kolaborasi penelitian, terutama ketika penelitian berlangsung di wilayah negara lain dan melibatkan ilmuwan lokal.
BACA JUGA:Rafflesia hasseltii, Bunga Langka Berbau Menyengat Ditemukan Mekar di OKU, Sumsel
Permasalahan ini bukan soal popularitas atau pengakuan semata, melainkan bentuk penghormatan terhadap kontribusi keilmuan Indonesia. Temuan Rafflesia hasseltii telah lama diteliti oleh ilmuwan lokal yang memahami kondisi ekologis hutan Sumatra, sehingga peran mereka dianggap tak tergantikan.
Pihak Oxford belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik tersebut. Namun, diskusi mengenai pentingnya keadilan akademik dan etika kerja sama riset internasional terus berkembang di berbagai platform media sosial Indonesia.
Kontroversi ini sekaligus membuka percakapan lebih luas mengenai perlunya perlindungan hak ilmuwan lokal dalam kolaborasi global, terutama pada riset biodiversitas yang dilakukan di wilayah negara berkembang. Banyak pengamat menilai, transparansi dan penghargaan terhadap kontribusi setiap pihak adalah langkah penting agar kolaborasi sains global tetap adil dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
