BANNER HEADER DISWAY HD

Gorontalo Catat 1.363 Kasus HIV Tahun 2025, Seks Sesama Jenis Jadi Kontributor Terbesar

Gorontalo Catat 1.363 Kasus HIV Tahun 2025, Seks Sesama Jenis Jadi Kontributor Terbesar

Ilustrasi--Istimewa

RADARTVNEWS.COM - Provinsi Gorontalo mencatat 1.363 kasus HIV pada tahun 2025, meningkat signifikan dibandingkan Desember 2024, menurut data resmi yang diumumkan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie. 

Dari total kasus tersebut, 412 di antaranya berasal dari remaja berusia 15–24 tahun, menunjukkan bahwa generasi muda menjadi kelompok yang sangat rentan. Yang mencolok, menurut Idah, adalah bahwa 591 kasus HIV dipicu oleh hubungan seks sesama jenis, menjadikannya faktor risiko terbesar di Gorontalo. 

Dalam kegiatan “Validasi Data Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV/AIDS serta Penelusuran ODHIV Hilang Semester II” yang digelar di Kota Gorontalo, Wagub Idah menyerukan agar pencegahan HIV mendapat dukungan penuh dari semua lapisan masyarakat, terutama keluarga dan lingkungan remaja. Ia menyebut bahwa “penyimpangan seksual, seks bebas, hingga pelecehan seksual menjadi penyumbang terbesar kasus HIV.” 

Idah menekankan pentingnya validasi data dan pelaporan kasus dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Menurut dia, masih banyak kasus HIV yang belum terlapor, sehingga data aktual bisa jauh lebih besar. Ia juga menyerukan penguatan edukasi ke remaja agar mereka bisa lebih waspada terhadap risiko infeksi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, menyatakan bahwa pertemuan validasi data HIV/AIDS ini sangat strategis sebagai fondasi kebijakan penanganan jangka panjang. Menurut Anang, penggunaan data yang valid akan membantu provinsi mencapai target Ending AIDS 2030. 

BACA JUGA:808 Warga Lebak Terinfeksi HIV/AIDS, 21 Pasien Meninggal Sepanjang 2025

BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Lampung Utara, 23 Pasien Jalani Pengobatan Rutin

Pada sisi edukasi, Dinas Kesehatan Gorontalo terus giat menyasar generasi muda. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkesprov, Jeane Istanti Dalie, menyatakan bahwa kasus HIV di kalangan pelajar, mahasiswa, dan tenaga pendidik menjadi perhatian serius. Berdasarkan data Dinkes, pola penularan menular seksual di Gorontalo menunjukan dominasi dari kelompok sesama jenis (GWL: gay, waria, lesbian). 

Wagub Idah juga menyentil soal stigma yang masih melekat pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Dia meminta agar keluarga dan masyarakat menolak diskriminasi, tetapi juga “menegur dan mencegah perilaku berisiko sejak dini” jika ditemukan anak dengan kecenderungan perilaku seksual berbahaya. 

Sebelumnya, hingga akhir 2024, Gorontalo telah mencatat 1.257 kasus HIV/AIDS sejak tahun 2001. Kepala Dinas Kesehatan menyebut bahwa sekitar 30 persen dari kasus tersebut telah meninggal, yang menunjukkan tantangan dalam pengobatan dan pendeteksian. 

Tantangan ke depan, menurut pejabat kesehatan, adalah memperkuat skrining, edukasi, dan akses pengobatan ARV (antiretroviral). Validasi data dan penelusuran ODHIV yang hilang menjadi prioritas agar penanganan HIV di Gorontalo lebih efektif dan terfokus.

Dengan lonjakan kasus HIV yang didominasi oleh perilaku seks sesama jenis, pemerintah provinsi Gorontalo bertekad melibatkan lebih banyak pihak dari keluarga, sekolah, hingga lembaga sosial dalam upaya pencegahan dan pemutusan rantai penularan HIV.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: