Memahami Sikap Pasif Agresif dan Cara Menghadapinya
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Berhadapan dengan orang yang bersikap pasif agresif bisa menjadi pengalaman yang membingungkan sekaligus melelahkan. Pasalnya, mereka cenderung tidak mengekspresikan perasaan secara langsung, melainkan lewat tindakan atau respons terselubung. Misalnya, saat marah, mereka memilih diam, menghindar, atau menjawab pertanyaan dengan singkat seperti “nggak apa-apa” padahal sebaliknya.
Perilaku pasif agresif umumnya ditandai dengan perbedaan antara ucapan dan perasaan sebenarnya. Orang seperti ini bisa terlihat setuju di permukaan, tetapi dalam hati menyimpan rasa kesal atau tidak suka. Akibatnya, komunikasi sering kali terhambat dan memicu salah paham dengan orang di sekitarnya.
Banyak orang bersikap pasif agresif karena kesulitan mengungkapkan emosi secara terbuka. Ada yang takut konflik, merasa tidak percaya diri, atau khawatir pendapatnya ditolak. Perasaan yang tidak diungkapkan tersebut akhirnya muncul dalam bentuk sindiran, penolakan halus, atau mendiamkan orang lain.
BACA JUGA:Kamu Termasuk Pecatur Agresif atau Posisional? Kenali Gaya Mainmu di Papan Catur!
Menariknya, sebagian orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki kecenderungan pasif agresif. Mereka bisa saja merasa sedih, kecewa, atau kesepian, tetapi enggan mengakui perasaan itu karena tidak ingin terlihat lemah. Tak jarang, mereka memposisikan diri sebagai korban atau mengatakan “ya” pada sesuatu yang sebenarnya mereka tolak, hanya demi menghindari pertentangan.
Menghadapi orang dengan sifat seperti ini memerlukan kesabaran dan pemahaman. Cobalah menjaga komunikasi yang tenang dan terbuka tanpa memancing perdebatan. Alih-alih menuntut penjelasan, ajukan pertanyaan dengan cara yang lebih empatik agar mereka merasa aman untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya.
BACA JUGA:Kamu Termasuk Pecatur Agresif atau Posisional? Kenali Gaya Mainmu di Papan Catur!
Selain itu, penting menetapkan batasan yang sehat. Jika perilaku pasif agresif mulai memengaruhi hubungan atau pekerjaan, sampaikan apa yang dirasakan secara jelas tanpa menyudutkan pihak lain. Mendorong mereka untuk lebih jujur dan terbuka juga bisa membantu membangun komunikasi yang lebih sehat.
Memahami perilaku pasif agresif bukan hanya membantu kita mengelola hubungan dengan lebih baik, tetapi juga menjaga kesehatan mental. Dengan empati, kesabaran, dan komunikasi yang tepat, situasi sulit dapat dihadapi tanpa memperburuk keadaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
