BANNER HEADER DISWAY HD

Dr. Ryu Hasan Sebut Rata-Rata IQ di Indonesia Mengalami Penurunan Dibandingkan Dekade 1980-an

Dr. Ryu Hasan Sebut Rata-Rata IQ di Indonesia Mengalami Penurunan Dibandingkan Dekade 1980-an

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Sebuah cuplikan dari podcast Endgame yang menampilkan Dr. Ryu Hasan kembali ramai dibahas di media sosial. Dalam potongan wawancara tersebut, dokter bedah saraf itu menceritakan hasil survei IQ yang pernah ia lakukan pada tahun 1986 ketika masih menjadi mahasiswa kedokteran.

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Beri Ormas Keagamaan Izin Kelola Tambang Mineral dan Batubara

Dalam survei itu, Dr. Ryu mengukur IQ siswa SD, SMP, dan SMA di tujuh kecamatan di Kabupaten Kediri. Ia menyebut bahwa rata-rata IQ anak pada masa itu mencapai 109,6, angka yang menurutnya cukup tinggi.

Dalam penjelasannya di podcast, Dr. Ryu menyampaikan bahwa menurut berbagai laporan survei global saat ini, rata-rata IQ masyarakat Indonesia berada di kisaran 78-an.

Ia menyoroti adanya selisih besar antara angka yang ia temui di lapangan pada 1986 dan estimasi rata-rata saat ini. Pernyataannya kemudian memicu perbincangan luas di internet karena membahas kemungkinan penurunan skor dari generasi ke generasi.

Unggahan ahquote menyoroti bagian ketika Dr. Ryu memberi gambaran bahwa jika tren penurunan tersebut terus berlanjut beberapa poin lagi, posisi rata-rata IQ akan mendekati rentang nilai rendah dalam kategori ilmiah. Potongan kalimat tersebut memancing beragam reaksi publik, mulai dari yang menanggapi serius hingga yang menganggapnya sebagai pemantik diskusi semata.

Namun, banyak warganet juga mempertanyakan apakah data perbandingan tersebut setara, mengingat:

1. Survei tahun 1986 dilakukan pada satu kabupaten saja,

2. Metode, standar tes, dan sampel penelitian modern berbeda-beda,

3. Pengukuran IQ dipengaruhi faktor lingkungan, nutrisi, akses pendidikan, hingga budaya tes.

Para pakar psikologi sebelumnya juga mengingatkan bahwa skor IQ tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator kemampuan intelektual suatu bangsa.

Pernyataan Dr. Ryu memicu perdebatan luas mengenai kualitas pendidikan, perkembangan kognitif generasi muda, serta validitas pengukuran IQ lintas waktu. Hingga kini, diskusi soal apakah benar terjadi penurunan IQ secara nasional masih menjadi topik hangat, baik di ruang akademik maupun di dunia maya.

BACA JUGA:Telkom Salurkan 111.500 GB Kuota Internet ke 21 Sekolah Wilayah 3T untuk Dukung Pembelajaran Digital

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: