Rupiah Melemah ke Rp16.610 per Dolar AS Hari Ini, Dipengaruhi Faktor Global dan Politik Domestik
Ilustrasi--ISTIMEWA
RADARTVNEWS.COM - Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (22/9/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berakhir di kisaran Rp16.610–Rp16.612 per dolar AS, terkoreksi sekitar 0,06 persen atau turun 9–9,5 poin dibandingkan penutupan sebelumnya.
Pergerakan rupiah sepanjang hari ini tercatat berada di rentang Rp16.581 hingga Rp16.640 per dolar AS, dengan pembukaan di level Rp16.631.
Tren Mata Uang Asia
Pelemahan rupiah terjadi seiring tren serupa yang dialami sejumlah mata uang Asia, seperti yen Jepang, rupee India, ringgit Malaysia, dan dolar Taiwan. Sementara itu, beberapa mata uang lain justru menguat, termasuk baht Thailand, yuan China, peso Filipina, won Korea Selatan, serta dolar Hong Kong.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut pelemahan rupiah tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI). "Namun intervensi oleh BI menahan pelemahan lebih lanjut," ujarnya.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Ingatkan Gen Z: Jangan Terjebak Diskon dan FOMO, Atur Keuangan dengan Bijak
Tekanan Eksternal
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, menilai tekanan eksternal masih dominan membebani rupiah. Ia menyebut konflik geopolitik, mulai dari serangan Rusia ke Ukraina hingga dinamika di Timur Tengah menjelang Sidang Umum PBB, mendorong investor beralih ke dolar AS sebagai aset aman.
Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada Oktober mendatang turut memperburuk sentimen. "Itu yang secara eksternal membuat mata uang rupiah mengalami pelemahan," kata Ibrahim.
Faktor Politik Dalam Negeri
Dari sisi domestik, Ibrahim menyoroti pernyataan politis Menteri Keuangan Purbaya yang dianggap kurang tepat di tengah kondisi ekonomi saat ini. "Purbaya (Menteri Keuangan) sering memberikan statement-statement yang berbau politis yang ini sebenarnya sangat dibenci oleh para pelaku pasar," ujarnya.
Ia menambahkan, "Tapi saat ini kebanyakan Purbaya adalah memberikan solusi-solusi secara politik. Ini yang sangat disayangkan oleh pasar sehingga mata uang rupiah kembali lagi mengalami pelemahan."
BACA JUGA:Dorong Perekonomian, Menkeu Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke Enam Bank Nasional
Proyeksi Pergerakan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
