BANNER HEADER DISWAY HD

Reality Club hingga Kunto Aji Kolaborasi di Album sonic/panic Vol. 3 untuk Suarakan Masalah Iklim

Reality Club hingga Kunto Aji Kolaborasi di Album sonic/panic Vol. 3 untuk Suarakan Masalah Iklim

Ilustrasi--ISTIMEWA

RADARTVNEWS.COM - Sejumlah musisi independen dan seniman Indonesia kini bersiap menyuarakan kepedulian terhadap krisis iklim lewat karya musik. Album kolaborasi sonic/panic Vol. 3 dijadwalkan dirilis pada 1 November 2025, menampilkan sekitar 15 seniman lintas genre, termasuk Reality Club, Sukatani, Kunto Aji, dan nama-nama lain yang selama ini konsisten menyuarakan isu sosial-lingkungan. 

Album ini merupakan kelanjutan dari seri sonic/panic yang sebelumnya sudah dua kali dirilis oleh inisiatif IKLIM (Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab) untuk memadukan seni dan aktivisme lingkungan. Dalam Vol. 2, 15 musisi dari berbagai genre menyuarakan urgensi iklim dan mengajak pendengar bertindak nyata.  

BACA JUGA:Reality Club Rilis Album Keempat ‘Who Knows Where Life Will Take You?’

Dalam pengumuman via media sosial, disebutkan bahwa Vol. 3 akan meneruskan tradisi kolaboratif ini untuk memperkuat suara seniman dalam menyikapi kondisi planet yang semakin urgent. Nama-nama seperti Reality Club, Sukatani, Kunto Aji, Teddy Adithya, Peach, Bunyi Waktu Luang, dan Ave the Artist disebut ikut dalam daftar seniman yang berpartisipasi.  

Tujuan utama dari album ini adalah merangkum ekspresi artistik yang berangkat dari keresahan terhadap pemanasan global, deforestasi, polusi, dan dampak iklim terhadap masyarakat. Lewat lirik, aransemen, dan medium musik, para seniman berharap bisa menyentuh emosi pendengar dan memicu diskusi serta aksi nyata. 

Menjalankan proyek album tema iklim tentu tidak mudah. Produk produksi ramah lingkungan, standar distribusi digital yang minim jejak karbon, hingga menjaga kualitas suara ideal untuk banyak artis adalah beberapa tantangan teknis. Di sisi lain, harapannya tinggi: album ini bisa menjadi katalisator perubahan, memperkuat kesadaran kolektif, dan mendorong sektor musik Indonesia untuk lebih “hijau”. 

Bagi seniman seperti Reality Club, keterlibatan dalam proyek ini sekaligus langkah memperluas jangkauan pesan sosial mereka. Sedangkan bagi pendengar, ini menjadi undangan mendengarkan musik sekaligus refleksi terhadap hubungan manusia dengan alam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: